KOMPAS.com – Jengkol identik dengan sayuran berbau menyengat.
Tidak jarang, banyak orang setelah mengonsumsinya harus menanggung risiko bisa dijauhi orang lain karena persoalan bau mulut.
Namun di balik efek bau tersebut, jengkol ternyata dipercaya memiliki sejumlah manfaat kesehatan.
Baca juga: Benarkah Makan Sate Sebabkan Kanker?
Hal itu salah satunya diungkapkan Yusuf CK Arianto dalam bukunya 56 Makanan Ajaib dan Manfaatnya untuk Kesehatan dan Kecantikan yang diterbitkan pada tahun 2018.
Kandungan nutrisi jengkol dikatakan sangat baik untuk kesehatan.
Nutrisi dalam 100 gram jengkol, meliputi:
Karena kandungannya tersebut, jengkol dipercaya memiliki sejumlah khasiat kesehatan.
Berikut beberapa di antaranya:
1. Menjaga kesehatan jantung
Kandungan jengkol yang bersifat anti oksidan sangat berguna dalam menangkal berbagai radikan bebas dan racun dalam tubuh.
Baca juga: Benarkah Olahraga Ayunan Tangan Bisa Cegah Kanker? Ini Penjelasannya
Jengkol juga dianggap sebagai makanan yang mampu melancarkan perdaran darah sehingga berguna dalam menjaga kesehatan jantung.
2. Menjaga kadar gula darah
Senyawa aktif dalam jengkol juga berguna untuk mengontrol kadar gula dalam darah sehingga sangat baik untuk penderita diabetes dalam menyimbangkan kadar gula darahnya.
3. Menurunkan berat badan
Kandungan serat dalam jengkol yang tinggi bisa berguna untuk menutunkan berat badan maupun mengatasi perut buncit.
Kandungan gula galam sayuran tumbuh subur di Asia Tenggara tersebut juga dapat memberikan manfaat jengkol dalam mempercepat pembakaran energi tubuh sehingga akan mengurangi timbunan lemak di tubuh.
Baca juga: 8 Jenis Buah yang Baik Dikonsumsi untuk Program Diet
4. Mencegah anemia dan meningkatkan stamina
Kandunan zat besi dalam jengkol yang cukup tunggi berguna untuk mencegah terjadinya anemia dan meningkatkan stamina tubuh.
5. Baik untuk ibu hamil dan janin
Kandungan asam folat atau vitamin B6 maupun kalsium dalam jengkol diketahui sangat baik untuk ibu hamil dan janin, terutama dalam mendukung pembntukan organ janin selama dalam kandungan sekaligus untuk mencegah terjadinya cacat saat lahir.
Di Indonesia, selain dimakan mentah sebagai lalapan, jengkol juga umum dikonsumsi dengan cara diolah lebih dulu menjadi sejumlah masakan, seperti semur jengkol atau gulai jengkol.
Oleh sebagain orang, masakan tersebut bahkan bisa menjadi makanan favorit bagi mereka.
Namun sayang, di balik kenikmatan rasa dan manfaat kesehatannya, jengkol juga memiliki konsekuensi kesehatan lain.
Dalam buku Pengantar Kesehatan Lingkungan (2007) karya Dr. Budiman Chandra, dijelaskan seseorang bisa saja mengalami keracunan jengkol.
Jengkol merupakan salah satu jenis sayuran lalapan yang mengandung asam jengkolat.
Baca juga: 14 Cara Menyimpan Makanan Matang Agar Tetap Sehat dan Higienis
Apabila jengkol dikonsumsi secara berlebihan, akan menjadi penumpukan dan pembentukan kristal asam jengkolat di dalam ginjal sehingga bisa menimbulkan rasa: