Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/02/2020, 17:01 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Kebanyakan orang mungkin sepakat jika lalat adalah hewan kotor pembawa penyakit.

Tetapi pada kenyatannya, masih ada saja orang yang tetap melahap makanan yang telah dihinggapi hewan tersebut dengan beragam alasan.

Padahal hal itu jelas berisiko menimbulkan bahaya kesehatan.

Baca juga: Sering Diare di Pagi Hari: Penyebab, Komplikasi, dan Cara Mengobati

Berikut ini beberapa bakteri yang sering dibawa oleh lalat dan patut untuk diwaspadai:

  • Salmonella typhosa
  • Spesies Salmonella yang lain
  • E. coli
  • Shigella dysenteriae

Melansir Buku Ilmu Kedokteran Pencegahan & Komunitas (2009) karya Dr. Budiman Chandra, diterangkan bahwa agen penyakit yang paling banyak ditularkan melalui arthropoda adalah bakteri enterik yang ditularkan oleh lalat rumah.

Ada beberapa jenis penyakit yang dapat ditularkan oleh lalat rumah, di antaranya yakni:

1. Demam tifoid dan paratifoid

Demam tifoid dan demam paratifoid adalah penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh kuman Salmonella typhi. 

Penyakit ini memiliki gejala demam lebih dari satu minggu, gangguan pada saluran pencernaan dan gangguan kesadaran.

2. Diare

Diare atau mencret merupakan kondisi ketika seseorang mengalami buang air besar lebih
sering dari biasanya.

Baca juga: Sering Salah Penanganan, Ini 3 Cara Tepat Obati Diare pada Anak

3. Disentri

Disentri adalah infeksi pada usus yang menyebabkan diare yang disertai darah atau lendir.

4. Kolera

Kolera adalah adalah penyakit diare akut akibat infeksi bakteri yang bernama Vibrio cholerae.

5. Gastroenteritis

Gastroenteritis adalah muntah dan diare akibat infeksi atau peradangan pada dinding saluran pencernaan, terutama lambung.

6. Amebiasis

Amebiasis adalah suatu infeksi usus besar dan infeksi hati yang disebabkan oleh parasit Entamoeba histolytica.

7. Infestasi helmintik

Infestasi helmintik dapat dimaknasi sebagai infeksi cacin pada tubuh manusia

8. Yaws

Frambusia, patek atau puru (bahasa Inggris: yaws) adalah suatu infeksi bakteri jangka panjang (kronis) yang paling sering mengenai kulit, tulang, dan sendi.

9. Poliommieltis

Polio, atau yang disebut juga dengan poliomyelitis adalah penyakit saraf yang dapat menyebabkan kerusakan pada sistem saraf motorik.

Baca juga: Bawang Merah Terbukti Ampuh Atasi Demam pada Anak, Ini Cara Kerjanya

10. Konjungtivitis

Konjungtivitis adalah peradangan konjungtiva atau selaput bening yang menutupi bagian putih mata (sklera) dan bagian dalam kelopak mata

11. Trakoma

Trakoma adalah salah satu infeksi pada mata yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis.

Trakoma biasanya menyerang mata dan kelopak mata terlebih dahulu, dengan gejala awal berupa iritasi dan gatal ringan

12. Antraks

Antraks adalah penyakit langka yang disebabkan oleh bakteri pembentuk spora Bacillus anthracis.

Seseorang yang makan atau minum sesuatu yang mengandung antraks gastrointestinal mungkin akan mengalami gejala:

  • Demam
  • Pembengkakan di leher atau kelenjar dan nyeri saat menelan
  • Mual, kehilangan nafsu makan, dan muntah
  • Diare berdarah yang berat pada stadium lanjut
  • Sakit kepala
  • Sakit perut
  • Kemerahan pada wajah dan mata
  • Pingsan
  • Nyeri dan pembengkakan di perut

Kenapa lalat sulit ditangkap?

Mengingat bahayanya, beberapa dari Anda mungkin pernah kesal dan ingin membunuh setiap lalat yang lewat.

Namun, hal itu kadang tak berjalan sesuai harapan karena ternyata lalat sulit sekali ditepuk atau dipukul.

Baca juga: 7 Fakta Penting tentang Demam Berdarah (DBD)

Pernahkah Anda bertanya-tanya mengenai kenapa hal itu bisa terjadi?

Melansir Buku Amazing You! Resep Rahasia Kehidupan Luar Biasa (2011) karya dr. Andhyka P. Sedyawan, dijelaskan bahwa lalat memiliki 100.000 sel otak aktif yang jauh lebih kompleks dari otak lebah.

Dengan otak itu, lalat nyatanya memiliki sistem yang cepat untuk mengantisipasi bahaya yang datang, termasuk bahaya tepukan yang berujung kematian.

Menghindari tepukan bagi lalat, bukanlah hal yang sulit. Saat terancam, otak lalat akan merespons dengan melakukan menuver yang supercepat.

Bahkan, maneuver tersebut dapat dilakukan lalat dengan melakukan ke arah yang berlawanan.

Dengan kata lain, lalat sulit dipukul karena mereka bisa bereaksi terhadap suatu gerakan 5 kali lebih cepat dari manusia.

Bulu senstif pada tubuh mereka mengirim langsung data ke sayap sehingga lalat bisa langsung mengambil respons cepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau