KOMPAS.com - Beberapa di antara Anda mungkin pernah mengalami rasa masih ingin makan, padahal sesi makan baru saja berlalu.
Melansir Medical News Today, rasa lapar sebenarnya adalah sinyal tubuh membutuhkan asupan makanan.
Setelah perut terisi atau Anda sudah makan, lazimnya rasa lapar juga berlalu.
Baca juga: Waspada, Diam-diam Ada Bahaya Kesehatan di Balik Kriuk-nya Kerupuk
Wajar, jika Anda sesekali merasakan sudah makan, tapi masih lapar.
Akan tetapi, apabila keinginan tersebut terus-menerus dituruti, dampaknya bisa tidak baik bagi kesehatan.
Melansir Live Strong, penumpukan kalori yang tidak diimbangi aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, sampai kanker.
Dalam jangka pendek, timbunan kalori dalam tubuh juga dapat membuat berat badan melonjak dan meningkatkan tekanan darah.
Baca juga: Lapar Tapi Tidak Selera Makan, Bisa Jadi Tanda Apa?
Anda mungkin pernah mengalami sesi makan malam baru saja usai. Namun, melihat sekotak camilan di meja, keinginan makan kembali timbul.
Keinginan tersebut bisa membuat frustrasi, terutama buat Anda yang sedang mengontrol berat badan.
Menurut ahli endokrin dari Imperial College, London, Dr Tony Goldstone, timbulnya rasa lapar setelah makan tak lepas dari faktor evolusi manusia.
"Kita hidup di lingkungan yang dikelilingi makanan. Harganya juga terjangkau. Sehingga, lapar menjadi refleks biologis yang sulit dikendalikan," jelas Goldstone, dilansir dari Best Health.
Pada masa lampau, akses mendapatkan makanan bagi manusia purba jauh lebih sulit ketimbang manusia modern.
Mereka tidak bisa mendapatkan makanan di warung sebelah. Namun, mendapatkan makanan perlu perjuangan dengan cara berburu dan sebagainya.
Dari pengalaman di masa lampau tersebut, tubuh kita dirancang mengikuti pola makan di masa pangan masih langka.
Jadi, kita memiliki dorongan dan keinginan makan yang kuat, seolah makanan sulit didapat, padahal eranya akses makanan melimpah.
Baca juga: 7 Cara Mengurangi Nafsu Makan Berlebihan