Mengonsumsi gula dapat membanjiri otak dengan zat kimia yang menimbulkan rasa enak bernama dopamin.
Zat itulah yang mendorong otak kerap menginginkan permen cokelat atau minuman manis di malam hari ketimbang apel.
Karena, saat Anda makan buah atau sayur, otak tidak melepaskan dopamin sebanyak saat Anda mengonsumsi gula.
Tak pelak, kita kerap merasa ketagihan ingin mengonsumsi asupan manis demi mendapatkan rasa enak tersebut.
Baca juga: Milk Tea Brown Sugar Jadi Boba Paling Tidak Sehat, Bagaimana Baiknya?
Saat makan cokelat manis, sepotong kue berhias krim cantik, atau camilan tinggi gula, tubuh Anda seolah mendapat pasokan energi melimpah diikuti naiknya kadar gula darah.
Akan tetapi, begitu sel-sel di dalam tubuh mulai menyerap gula, Anda terkadang merasa gelisah dan cemas karena khawatir kehilangan energi melimpah tersebut.
Apabila keinginan mengonsumsi asupan manis tersebut terus-menerus dituruti, perlahan-lahan dampaknya bisa membuat gangguan suasana hati bahkan depresi.
Mengonsumsi makanan manis tanpa diimbangi rutin membersihkan mulut dapat merusak gigi.
Bakteri biang gigi berlubang kerap bersarang di sisa makanan manis yang menempel di gigi.
Baca juga: Bolehkah Penderita Diabetes Minum Susu Full Cream?
Kelebihan asupan manis bisa menyebabkan nyeri sendi terasa lebih menyakitkan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.