Namun, kedua istilah ini juga kurang tepat karena diabetes tipe dua juga membutuhkan pengobatan dengan insulin dan bisa timbul pada usia remaja juga.
Dalam Buku Diet Sehat untuk Penderita Diabetes Mellitus (2014) karya Dr. Ir. Diah Krisnatuti, M.S., dkk., dijelaskan sebagaian besar penderita diabetes tipe 2 tidak mengalami penurunan berat badan.
Bahkan, penderita diabetes jenis ini bisa tidak menunjukkan gejala-gejala selama beberapa tahun.
Jika kekurangan insulin semakin parah, akan timbul gejala berupa sering berkemih dan sering merasa haus, tetapi jarang ketoasidosis.
Baca juga: Penderita Diabetes Rentan Virus Corona, Begini Baiknya...
Ketoasidosis diabetikum adalah gejala pada penderita diabetes secara tiba-tiba dan bisa berkembang dengan cepat ke dalam suatu keadaan.
Jika kadar gula darah sangat tinggi, sampai lebih dari 1.000 mg/dl, penderita biasanya akan mengalami dehidrasi berat yang bisa menyebabkan, antara lain:
Penyababnya bisa jadi adalah stres, infeksi, atau obat-obatan.
Gejala lain yang mungkin ditimbulkan, antara lain:
Baca juga: 8 Gejala Awal Penyakit Diabetes
Pada penderita yang tidak begitu berat, peningkatan gula darahnya bisa tidak begitu mencolok sehingga harus dilakukan tes toleransi terhadap glukosa.
Tes ini berguna untuk mengetahui kemampuan tubuh dalam mengatur kadar gula darah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.