Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai, Ini 6 Jenis Virus Berbahaya dalam Tubuh Kelelawar

Kompas.com - 11/04/2020, 12:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

3. SARS-CoV

Virus ini pertama kali muncul tahun 2002 di Cina dan menyebar ke seluruh dunia hingga menjadi pandemi.

Setelah pandemi berlalu, para ilmuwan berhasil membuktikan bahwa kelelawar tapal kuda merupakan inang alami dari virus tersebut.

Baca juga: Yang Harus Kita Pahami Mengenai Pemakaian Masker saat Pandemi

4. MERS-CoV

Infeksi virus MERS pertama kali terjadi di semenanjung Arab pada tahun 2012 dan telah menginfeksi 1.2000 orang di seluruh dunia.

Virus ini mengakibatkan infeksi saluran pernapasan akut yang menyebar melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi.

Dari hasil riset, peneliti menduga bahwa kelelawar makam Mesir atau Taphozous perforatur merupakan reservoir alami virus tersebut.

Kesimpulan itu dibuat setelah ditemukan adanya kemiripan antara fragmen kecil dari DNA virus kelelawar tersebut dengan pasien pertama MERS.

5. Virus Hendra

Virus ini pertama kali terdeteksi di Australia selama wabah penyakit pernapasan menular pada kuda dan manusia di tahun 1994.

Para ahli telah mengonfirmasi bahwa kelelawar pteropodid merupakan reservoir penyakit ini,

Kuda-kuda tersebut terinfeksi ketika memakan rumput yang telah terkontaminasi dengan urin kelelawar.

Kemudian, kuda-kuda tersebut menularkan penyakitnya kepada manusia.

6. Virus Lyssa

Virus ini menyebabkan rabies yang bisa menewarkan manusia, seperti virus rabies pada umumnya.

Virus ini ini juga pernag menjadi ancaman kesehatan masyarakat di Amerika Latin. Sayangnya, belum ada obat dan vaksin untuk mengatasi infeksi virus ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com