Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membongkar Psikologi Kenapa Banyak Orang Percaya Teori Konspirasi

Kompas.com - 30/04/2020, 18:06 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

Beberapa alasan ini dapat digolongkan ke dalam tiga garis besar, yakni:

  • Alasan epistemik

Alasan epistemik mengacu pada keinginan untuk memperoleh kepastian dan pemahaman.

Di tengah kondisi yang membingungkan, kacau, berbahaya, atau penuh ketidakpastian, orang jadi ingin memahami sekaligus terdorong untuk menjelaskan apa yang terjadi.

Dengan percaya teori konspirasi, seseorang jadi bisa membangun pemahaman yang konsisten, stabil, dan jelas akan suatu permasalahan.

Keyakinan atas teori konspirasi ini dapat meningkat saat kasusnya berskala besar.

Dalam suatu peristiwa besar, umumnya terdapat banyak informasi yang berceceran dan berbeda. Orang pun jadi ingin mencari penjelasan utuh dari simpulan informasi itu.

Teori konspirasi datang menyelinap sebagai kabar alternatif untuk mengakomodasi kebutuhan akan informasi yang saling berkaitan tersebut.

Baca juga: Akhir Pekan Jalan Sendiri? Ini 8 Manfaatnya Bagi Kesehatan Mental

Ahar makin meyakinkan, para pembuat teori konspirasi umumnya juga memberikan "bumbu", penyebab mendasar dari suatu persoalan bersifat rahasia.

Saat kebingungan menyeruak, orang jadi percaya dan berasumsi bahwa mereka jadi korban suatu kekuatan.

Orang yang percaya teori konspirasi juga disebut memiliki kemampuan analitis yang rendah. Golongan ini cenderung mencari penjelasan dari sesuatu yang praktis.

Bias konfirmasi juga dapat membuat seseorang percaya teori konspirasi.

Secara alami, orang mencari informasi yang mereka anggap benar. Saat menemukan teori yang mendukung kepercayaannya, mereka pun dengan mudah percaya.

Baca juga: Awas, Kesepian Picu Kematian Dini, Begini Cara Mengatasinya

  • Alasan eksistensial

Menurut studi lain, orang percaya teori konspirasi agar lebih aman dan terkendali. Saat orang merasa terancam, mendeteksi bahaya dapat meredakan kecemasan.

Menurut penelitian yang memahami motivasi eksistensial ini, ada bukti percaya pada teori konspirasi dapat membantu seseorang merasakan kontrol pada sesuatu.
Tak pelak, banyak orang tertarik teori konspirasi sebagai cara untuk memahami dunia dan merasa bisa mengendalikan nasib mereka sendiri.

Padahal, nyatanya kepercayaan semu ini sebenarnya membuat orang merasa jauh tidak berdaya daripada sebelum percaya teori konspirasi.

Baca juga: Memelihara Kucing atau Anjing Bantu Meredakan Stres, Anda Tertarik?

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau