KOMPAS.com – Telur termasuk pangan padat gizi karena menjadi sumber protein hewani, asam lemak tak jenuh, vitamin, dan mineral.
Kandungan vitamin A dan fosfor dalam telur bahkan jauh lebih tinggi dibanding daging ayam.
Tak hanya baik untuk perkembangan dan pertumbuhan anak, telur juga baik dikonsumsi orang dewasa untuk menunjang kesehatan.
Baca juga: Direbus atau Digoreng, Mana Cara Masak Telur yang Lebih Sehat?
Masyarakat Indonesia selama ini familiar dengan 3 jenis telur untuk keperluan konsumsi, yakni telur bebek, telur ayam, dan telur puyuh.
Jika dilihat dari tampilan fisiknya, Anda mungkin sudah bisa membedakan mana yang merupakan telur bebek, mana yang telur ayam, dan mana yang telur burung puyuh bukan?
Telur bebek dan telur ayam memiliki ukuran yang lebih besar ketimbang telur puyuh.
Sementara dari segi warna, telur bebek memiliki cangkang kebiruan, telur ayam berwarna kecokelatan dan agak putih jika itu telur ayam kampung, sedangkan telur puyuh berwarna dasar putih dengan bercak-bercak hitam.
Masing-masing telur tersebut juga memiliki kandungan gizi yang berbeda. Pemakaiannya dalam masakan pun beragam.
Berikut ini perbedaan gizi dari ketiganya:
1. Telur bebek
Melansir Buku Aneka Masakan Telur (2005) oleh Atik Rsmiati & Tetty Y., telur bebek sangat diminati konsumen karena kandungan proteinnya cukup tinggi (13,3 persen).
Kandungan protein tersebut lebih tinggi daripada kandungan protein dalam telur ayam ras maupun telur puyuh.
Selain itu, telur bebek mengandung lemak sebesar 14,5 persen dan karbohidrat sebesar 0,7 persen.
Baca juga: Konsumsi Telur Mentah atau Telur Masak, Mana yang Lebih Baik?
Telur bebek yang diminati masyarakat biasanya berupa telur bebek segar (tanpa diolah) dan telur asin.
Telur bebeksegar biasa digunakan sebagai bahan masakan, bahan untuk membuat kue, atau bahan untuk membuat cake.