Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telur Ayam, Telur Bebek, atau Telur Puyuh, Mana yang Lebih Sehat?

Kompas.com - 13/05/2020, 04:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Telur termasuk pangan padat gizi karena menjadi sumber protein hewani, asam lemak tak jenuh, vitamin, dan mineral.

Kandungan vitamin A dan fosfor dalam telur bahkan jauh lebih tinggi dibanding daging ayam.

Tak hanya baik untuk perkembangan dan pertumbuhan anak, telur juga baik dikonsumsi orang dewasa untuk menunjang kesehatan.

Baca juga: Direbus atau Digoreng, Mana Cara Masak Telur yang Lebih Sehat?

Perbandingan kandungan gizi 3 jenis telur

Masyarakat Indonesia selama ini familiar dengan 3 jenis telur untuk keperluan konsumsi, yakni telur bebek, telur ayam, dan telur puyuh.

Jika dilihat dari tampilan fisiknya, Anda mungkin sudah bisa membedakan mana yang merupakan telur bebek, mana yang telur ayam, dan mana yang telur burung puyuh bukan?

Telur bebek dan telur ayam memiliki ukuran yang lebih besar ketimbang telur puyuh.

Sementara dari segi warna, telur bebek memiliki cangkang kebiruan, telur ayam berwarna kecokelatan dan agak putih jika itu telur ayam kampung, sedangkan telur puyuh berwarna dasar putih dengan bercak-bercak hitam.

Masing-masing telur tersebut juga memiliki kandungan gizi yang berbeda. Pemakaiannya dalam masakan pun beragam.

Berikut ini perbedaan gizi dari ketiganya:

1. Telur bebek

Melansir Buku Aneka Masakan Telur (2005) oleh Atik Rsmiati & Tetty Y., telur bebek sangat diminati konsumen karena kandungan proteinnya cukup tinggi (13,3 persen).

Kandungan protein tersebut lebih tinggi daripada kandungan protein dalam telur ayam ras maupun telur puyuh.

Selain itu, telur bebek mengandung lemak sebesar 14,5 persen dan karbohidrat sebesar 0,7 persen.

Baca juga: Konsumsi Telur Mentah atau Telur Masak, Mana yang Lebih Baik?

Telur bebek yang diminati masyarakat biasanya berupa telur bebek segar (tanpa diolah) dan telur asin.

Telur bebeksegar biasa digunakan sebagai bahan masakan, bahan untuk membuat kue, atau bahan untuk membuat cake.

Menurut orang yang doyan makan telur, rasa telur bebek lebih gurih daripada rasa telur ayam.

Selain dibuat telur mata sapi,telur bebek bagus untuk membuat omelet atau martabak, karena hasilnya lebih mengembang.

2. Telur ayam

Ilustrasi telur ayamKOMPAS.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI Ilustrasi telur ayam

Telur ayam yang tersedia di pasaran ada 2 jenis, yakni telur ayam kampung dan telur ayam ras.

Telur ayam kampung jarang digunakan dalam masakan.

Baca juga: Benarkah Telur Ayam Kampung Lebih Sehat daripada Telur Ayam Ras?

Telur ini diyakini berkhasiat sebagai obat. Maka dari itu, telur ayam kampung lebih sering digunan sebagai bahan campuran minum jamu atau dikonsumsi secara mentah.

Sementara, telur ayam ras atau telur ayam ternak lebih sering digunakan dalam masakan, termasuk dibanding telur bebek dan telur puyuh.

Maka tidak heran jika permintaan telur ayam ras terus tinggi. Telur ini juga mudah ditemui di pasaran.

Seperti telur bebek, telur ayam juga merupakan sumber protein hewani.

Kandungan protein dalam telur ayam ras 12,7 persen. Selain itu, kandungan lemaknya 11,3 persen dan karbohidratnya 0,9 persen.

3. Telur puyuh

Telur puyuh dan daging puyuh siap dijual di peternakan puyuh milik Muhamad Dendy di Serpong Utara, Tangerang Selatan, Selasa (02/03/2017). Peternakan berskala rumahan ini menyediakan telur, daging dan bibit puyuh untuk ternak yang  berumur nol hari hingga umur 30 hari yang siap bertelur.KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Telur puyuh dan daging puyuh siap dijual di peternakan puyuh milik Muhamad Dendy di Serpong Utara, Tangerang Selatan, Selasa (02/03/2017). Peternakan berskala rumahan ini menyediakan telur, daging dan bibit puyuh untuk ternak yang berumur nol hari hingga umur 30 hari yang siap bertelur.

Karena cangkangnya yang tipis, telur puyuh sering dijual dalam keadaan matang di pasaran.

Meski ukurannya kecil, kandungan gizi telur puyuh ternyata tidak kalah dibanding dengan kandungan gizi telur ayam atau telur bebek.

Bahkan, kandungan protein telur puyuh yang mencapai 13,1 persen lebih tinggi dari pada kandungan protein telur ras yang hanya 12,7 persen dalam setiap butirnya.

Selain itu, telur puyuh mengandung lemak 11,1 persen dan karbohidrat 1 persen.

Telur puyuh cocok dimasak dalam bentuk sambal goreng, campuran sup, atau lauk soto.

Baca juga: 10 Bakteri yang Bisa Kontaminasi Kulit Telur dan Cara Mengatasinya

Jadi, konsumsi telur mana yang lebih sehat?

Sebenarnya telur bebek, telur ayam, dan telur puyuh sama-sama bermanfaat untuk kesehatan.

Namun, jika dilihat dari kandungan lemaknya, telur ayam dan telur puyuh cenderung lebih sehat untuk dikonsumsi dibanding telur bebek.

Meski demikian, kerena ukurannya yang kecil, telur puyuh kerap dimakan dalam jumlah yang banyak.

Hal itu pun memicu asupan lemak yang lebih banyak daripada mengonsumsi sebutir telur bebek maupun telur ayam.

Bagi seseorang yang punya kolesterol tinggi, asupan lemak berlebih ini tentu patut diwaspadai.

Sementara dari segi kandungan proteinnya, konsumsi telur bebek lebih dianjurkan ketimbang telur ayam ras maupun telur puyuh.

Hal itu dikarenakan, kandungan protein pada telur bebek lebih tinggi dibanding kedua telur tersebut.

Baca juga: 11 Kandungan Gizi dalam Telur Ayam dan Manfaatnya Bagi Tubuh

Meski demikian, konsumsi telur ini sekali lagi tak dianjurkan dilakukan sesuka hati. Telur tetap saja mengandung lemak jenuh yang tak boleh disepelekan.

Supaya lebih aman dan sehat, telur bisa dikonsumsi dengan cara direbus atau dengan cara lain yang tidak butuh banyak minyak dan mentega sebagai sumber lemak tambahan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com