Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/06/2020, 16:06 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

2. Supraventrikular Takikardia (SVT)

Peningkatan detak jantung ini terjadi di bilik atas jantung.

Jenis takikardia ini lebih umum terjadi pada anak-anak dan perempuan.

Baca juga: Kenapa Jantung Berdebar Setelah Minum Kopi?

Umumnya, jenis takikardia ini tidak bergejala. Tapi, dalam beberapa kasus ekstrem bisa ditandai dengan kehilangan kesadaran hingga serangan jantung.

Melansir dari Health Direct, dua jenis SVT yang umum terjadi flutter atrium dan fibrilasi atrium.

Pada flutter atrium, jantung berdetak dengan sangat cepat tapi teratur. Dalam beberapa kasus, kondisi ini dapat hilang sendiri tapi dalam kasus lain mungkin memerlukan perawatan.

Orang yang mengalami flutter atrium juga bisa mengalami fibrilasi atrium di waktu lain.

Sedangkan fibrilasi atrium adalah jenis takikardia yang paling umum.

Kondisi ini bersifat sementara. Meski begitu, beberapa episode febrilasi atrium mungkin tidak akan berakhir kecuali mendapatkan perawatan.

3. Ventrikel Takikardia

Kondisi ini terjadi ketika terjadi masalah dengan "sinyal listrik" di ventrikel jantung dan menyebabkan detaknya menjadi lebih cepat.

Hal tersebut mempengaruhi kemampuan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

Dikutip dari Mayo Clinic, ventrikel takikardia mungkin berlangsung singkat tapi jika terjadi lebih dari beberapa detik merupakan kondisi yang berbahaya dan mengancam jiwa.

The National Libary of Medicine AS mengklasifikasikan kondisi ini sebagai penyebab utma kematian jantung mendadak.

Baca juga: 5 Cara Mengatasi Detak Jantung Cepat

Melansir heart.org, ventrikel Takikardia paling sering dikaitkan dengan beberapa gangguan berikut ini:

  • Kurangnya aluran darah arteri koroner yang mengurangi oksigen ke jaringan jantung
  • Kardiomiopati yang mengubah struktur jantung
  • Efek samping obat
  • Konsumsi obat-obatan terlarang seperti kokain
  • Sarkoidosis atau radang yang menyerang kulit/ jaringan tubuh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com