Pompa insulin yang dikombinasikan dengan perangkat pemantauan glukosa kontinu (CGM) dapat memberikan kontrol gula darah yang lebih ketat.
Baca juga: 9 Buah yang Bagus untuk Penderita Diabetes
2. Obat tekanan darah tinggi
Selain insulin, obat tambahan juga dapat diresepkan untuk penderita diabetes tipe 1, seperti obat tekanan darah tinggi.
Dokter mungkin meresepkan penghambat enzim pengonversi angiotensin (ACE) atau penghambat reseptor angiotensin II (ARB) untuk membantu menjaga kesehatan ginjal.
Obat-obatan ini direkomendasikan untuk penderita diabetes yang memiliki tekanan darah di atas 140/90 milimeter air raksa (mm Hg).
3. Aspirin
Aspirin termasuk obat tambahan yang dapat diresepkan untuk penderita diabetes tipe 1.
Dokter bisa saja menyarankan penderita diabetes tipe 1 minum aspirin setiap hari untuk melindungi jantung.
Baca juga: 9 Cara Menurunkan Kolesterol dengan Cepat
Pedoman penjagaan kolesterol cenderung lebih agresif untuk penderita diabetes karena meningkatnya risiko penyakit jantung pada mereka.
The American Diabetes Association merekomendasikan bahwa kolesterol low-density lipoprotein (LDL) pada penderita diabetes tipe 1 harus berada di bawah 100 mg/dL (2,6 mmol/L).
Sementara, kolesterol lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik disarankan lebih dari 50 mg/dL (1,3 mmol/L)
Beberapa orang yang menderita diabetes tipe 2 dapat mencapai kadar gula darah mendekati normal dengan diet dan olahraga saja, tetapi banyak juga yang membutuhkan obat diabetes atau terapi insulin.
Keputusan tentang obat mana yang terbaik tergantung pada banyak faktor, termasuk kadar gula darah dan masalah kesehatan lainnya yang dimiliki penderita diabetes tipe 2.
Baca juga: 10 Penyebab Urine Keruh, Bisa Jadi Gejala Diabetes hingga Penyakit Ginjal
Dokter mungkin menggabungkan obat-obatan dari kelas yang berbeda untuk membantu Anda mengontrol gula darah Anda dengan beberapa cara berbeda.
Contoh perawatan yang mungkin untuk diabetes tipe 2 meliputi:
1. Metformin
Umumnya, metformin adalah obat pertama yang diresepkan untuk diabetes tipe 2.
Obat ini bekerja dengan menurunkan produksi glukosa di hati dan meningkatkan sensitivitas tubuh Anda terhadap insulin sehingga tubuh Anda menggunakan insulin lebih efektif.
Mual dan diare adalah kemungkinan efek samping dari metformin.
Efek samping ini bisa hilang ketika tubuh Anda terbiasa dengan obat atau jika Anda minum obat.
Jika perubahan metformin dan gaya hidup tidak cukup untuk mengontrol kadar gula darah Anda, obat oral atau injeksi lainnya dapat ditambahkan.
Contoh obat metformin, yakni Glucophage, Glumetza, dan lain-lain.
2. Sulfonilurea
Obat-obatan ini membantu tubuh Anda mengeluarkan lebih banyak insulin.
Contoh obat yang termasuk golongan Sulfonolurea, yakni glyburide (DiaBeta, Glynase), glipizide (Glucotrol), dan glimepiride (Amaryl).
Kemungkinan efek samping dari konsumsi obat ini, yaitu gula darah rendah dan penambahan berat badan.
Baca juga: Ragam Manfaat Brotowali, Obati Diabetes hingga Sakit Pinggang
3. Meglitinida
Obat-obatan ini, seperti repaglinide (Prandin) dan nateglinide (Starlix) bekerja seperti Sulfonilurea dengan menstimulasi pankreas untuk mengeluarkan lebih banyak insulin, tetapi obat-obatan tersebut bekerja lebih cepat, dan durasi efeknya dalam tubuh lebih pendek.
Meglitinida juga memiliki risiko menyebabkan gula darah rendah dan penambahan berat badan.
4. Tiazolidinediones
Seperti halnya metformin, obat-obatan Meglitinida, termasuk rosiglitazone (Avandia) dan pioglitazone (Actos), membuat jaringan tubuh lebih sensitif terhadap insulin.