Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di University of Hawaii, diungkap bahwa orang-orang yang rutin mengonsumsi bawang bombai dalam makanan sehari-hari, memiliki risiko terkena kanker paru-paru lebih rendah hingga 50 persen dari yang tidak makan bawang tersebut sama sekali.
Kemampuan antikanker pada bawang bombai dipengaruhi oleh senyawa organo sulfur.
Senyawa ini merupakan asam amino dengan rantai belerang yang menimbulkan aroma menyengat pada bawang bombai.
Selain itu, kemampuan antikanker pada bawang bombai didukung oleh adanya fitokimia yang berperan juga sebagai antioksidan.
Baca juga: 12 Cara Mencegah Kanker Secara Alami
Fitokimia tersebut, di antaranya yakni:
Khusus bawang bombai merah, antikoksidan juga berasal dari senyawa antosianin.
9. Pengencer darah yang baik
Uji invitro yang dilakukan di University of Wisconsin-Medison, ditemukan bahwa senyawa organo sulfur dalam bawang bombai memiliki kemampuan sebagai pengencer darah yang sangat hebat dan aman.
10. Mencegah osteoporosis
Bawang bombai dilaporkan mengandung kalsium yang cukup diperhitungkan.
Kalsium sangat dibutuhkan, salah satunya untuk mencegah osteoporosis.
Baca juga: Cara Mencegah Osteoporosis Pada Usia Muda
Dalam penelitian yang dilakukan di Bern, Swiss, terungkap bahwa bawang bombai memiliki efek yang cukup potensial untuk mencegah osteoporosis.
Efek tersebut bahkan lebih baik jika dibandingan dengan obat kimia Calcitocin yang banyak direkomendasikan dokter sebagai obat untuk penderita osteoporosis.
Kandungan diallysilfida dalam bawang bombai sanggup mengaktifkan osteoblast untuk menyaingi osteoclast yang mengurai tulang hingga kerapatannya berkurang.
Padahal, untuk menjaga keseimbangan tulang, bukan hanya diperlukan kalsium dan fostor, tapi harus tersedia osteoblast yang menjaga kerapatan sel penyusun tulang.
Dengan begitu, kualitas tulang akan menjadi lebih baik.
Baca juga: Sistem Pencernaan: Fungsi, Organ, dan Cara Menjaga Agar Tetap Sehat
11. Meningkatkan kesehatan pencernaan
Melansir Health Line, bawang bombai merupakan sumber makanan yang kaya akan serat dan prebiotik, yang diperlukan untuk kesehatan usus yang optimal.
Prebiotik adalah jenis serat yang tidak dapat dicerna yang dipecah oleh bakteri usus yang menguntungkan.
Bakteri usus memakan prebiotik dan membuat asam lemak rantai pendek - termasuk asetat, propionat, dan butirat.
Penelitian telah menunjukkan bahwa asam lemak rantai pendek ini memperkuat kesehatan usus, meningkatkan kekebalan tubuh, mengurangi peradangan dan meningkatkan pencernaan.
Selain itu, mengkonsumsi makanan yang kaya akan prebiotik membantu meningkatkan probiotik, seperti Lactobacillus dan strain bifidobacteria, yang bermanfaat bagi kesehatan pencernaan.
Diet yang kaya akan prebiotik juga dapat membantu meningkatkan penyerapan mineral penting seperti kalsium, yang dapat meningkatkan kesehatan tulang .
Bawang bombai khususnya kaya akan inulin prebiotik dan fructooligosaccharides. Senyawa ini dapat membantu meningkatkan jumlah bakteri baik dalam usus dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh.
Baca juga: 9 Cara Menjaga Kesehatan Sistem Pencernaan Secara Alami
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.