Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Penyebab Obesitas pada Anak dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 05/08/2020, 16:31 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Di Amerika Serikat (AS), rasa kulit putih pada periode prapubertas memiliki kecepatan metabolisme yang lebih besar dibanding sebaya mereka dari ras kulit hitam.

Jadi, ras kulit hitam di AS cenderung lebih rentan menderita kegemukan dan obesitas ketimbang ras kulit putih.

Meski demikian, tidak sedikit ahli kesehatan yang menilai bahwa faktor genetik bukanlah hal utama dalam peningkatan risiko kegemukan dan obesitas pada anak.

Anggapan tersebut mengacu pada fakta bahwa tidak terdapat perubahan genetik yang bermakna pada manusia selama kurun waktu tiga dasawarsa terakhir, sedangkan peningkatan prevalensi kegemukan dan obesitas di seluruh dunia menunjukkan fenomena sebaliknya.

Fakta mengenai genetika bukanlah faktor risiko utama bagi kegemukan dan obesitas pada anak, memberi pesa kuat bagi para orangtua untuk tidak bersikap pasif dan cenderung menyalahkan garis keturunan ketika anak mengalami kegemukan atau obesitas.

Sebaliknya, para orang semestinya lebih aktif mencegah kegemukan dan obesitas pada anak dengan cara membatasi asupan kalori dalam menu hariannya, serta memotivasi anak lebih aktif bergerak atau berolahraga.

Baca juga: Mengenal Jenis-jenis dan Contoh Perilaku Bullying yang Kerap Tak Disadari

2. Faktor fisik

Pola aktivitas yang minim turut berperan besar dalam peningkatan risiko kegemukan dan obesitas pada anak.

Kegemukan dan obesitas lebih mudah diderita anak yang kurang melakukan aktivitas fisik maupun olahraga karena jumlah kalori yang dibakar cenderung lebih sedikit daripada kalori yang diperoleh dari makanan.

Kelebihan kalori di dalam tubuh akan disimpan menjadi lemak.

Jadi, bagi para orangtua sangat penting untuk mendorong anak agar tetap aktif bergerak.

Seperti yang telah dipahami bersama, bahwa sebagian besar waktu anak dihabiskan dengan bermain.

Baca juga: Bagaimana Olahraga yang Tepat untuk Tingkatkan Daya Tahan Tubuh?

Bermain bagi anak semestinya bukan sekadar aktivitas fisik biasa, melainkan dapat menjadi sarana belajar yang menyenangkan dan berolahraga secara tidak langsung.

Hal penting yang harus diperhatikan para orangtua ataupun pengasuh anak adalah sikap cermat dalam memilih jenis permainan bagi anak sesuai dengan jenis kelamin dan usia.

Selain itu, tidak kalah penting, orangtua atau pengasuh dapat memilihkan permainan yang aman dan menyehatkan anak.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau