Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/08/2020, 16:31 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Menyikat gigi mungkin tampak sebagai pekerjaan yang mudah untuk dilakukan.

Namun tanpa sadar, ada banyak kesalahan yang rentan terjadi dalam menyikat gigi, sehingga malah berisiko menimbulkan gangguan kesehatan.

Jika satu saja tanda-tanda di bawah ini terjadi, berarti ada kemungkinan cara menyikat gigi yang selama ini Anda lakukan kurang benar.

Baca juga: 8 Cara Mengobati Sariawan Secara Alami

1. Karang gigi

Melansir Buku Kesehatan Gigi dan Mulut: Apa yang Sebaiknya Anda Tahu (2016) oleh Rachmat Hidayat, S.K.M., M.Kes dan drg. Astrid Tandiari, secara singkat, karang gigi adalah plak yang mengeras karena proses mineralisasi.

Jika karang gigi muncul, maka bis adipastikan kita tidak menyikat mahkota gigi dengan efektif dan tepat guna, sehingga tidak sampai menghilangkan plak yang timbul.

Jadi, perhatikan cara menyikat gigi yang benar, terutama pada saat membersihkan mahkota gigi bagian dalam (belakang).

2. Radang gusi

Radang gusi atau gingivitis adalah peradangan pada gusi yang ditandai dengan perubahan warna gusi menjadi merah tua.

Selain itu, gejala radang gusi bisa dikenali dengan kondisi gusi yang terlihat bengkak, terasa sakit, termasuk bisa mengeluarkan darah.

Salah satu penyebab radang gusi yakni karena gusi terkena kontak dengan sesuatu, termasuk sikat gigi.

Baca juga: 8 Penyebab Sariawan dan Cara Mengatasinya

Di mana, menyikat gigi dengan tekanan yang terlalu keras atau besar pada daerah gusi sangat berisiko memicu timbulnya radang gusi.

Selain itu, radang gusi bisa juga terjadi karena plak yang ada di daerah perbatasan gusi dan gigi tidak dibersihkan dengan cukup baik.

Jadi, kurangi tekanan yang berlebihan yang mungkin dilakukan atau kembali perhatikan teknik menyikat gigi yang efektif.

3. Gigi sensitif

Sebenarnya tidaklah ada penyakit gigi sensitif.

Namun, istilah ini telah jamak digunakan untuk menggambarkan rasa ngilu yang muncul di gigi saat kontak dengan suhu yang terlalu dingin atau terlalu panas.

Hal ini biasanya disebabkan oleh cara menyikat gigi yang terlalu keras.

Menyikat gigi terlalu keras dengan memberi penekanan yang kuat tentu saja dapat merusak lapisan gigi.

Baca juga: Cara Menghilangkan Karang Gigi, Bisakah Dilakukan Sendiri?

Jadi, jangan lagi menyikat gigi terlalu keras.

Akan jauh lebih baik jika menyikat gigi dilakukan dengan penuh dengan kelembutan.

4. Bau mulut

Napas bau memang diakibatkan oleh kegagalan dalam pembersihkan mulut secara keseluruhan, tidak terbatas pada gigi saja.

Meski demikian, pembersihan atau penyikatan mahkota gigi yang tidak adekuat atau tepat juga dapat menimbulkan napas bau.

Sisa makanan yang terjebat di sela-sela gigi dan lubang gigi yang dipenuhi sisa makanan yang tidak dibersihkan oleh proses penyikatan dapat menjadi penyebab bau mulut.

Cara menyikat gigi yang benar

Jika menemukan tanda-tanda kesalahan dalam cara menyikat gigi, akan lebih baik jika Anda segera berkonsultasi dengan dokter gigi untuk memperoleh saran cara menyikat gigi yang benar.

Baca juga: Kenali Sariawan yang Bisa Jadi Gejala Kanker Mulut

Namun secara umum, berdasarkan anjuran American Dental Association, cara menyikat gigi yang benar dapat dipraktikan dengan langkah berikut:

  • Tempatkan bulu sikat gigi bersudut kira-kira 45 derajat menghadap gusi dan bersihkan seluruh permukaan depan gigi dengan gerakan ke atas dank e bawah (secara vertikal)
  • Bersihkan pula seluruh permukaan kunyah gigi belakang pada rahang atas dan bawah dengan gerakan maju-mundur
  • Bersihkan juga permukaan dalam gigi pada gigi-gigi depan maupun gigi belakang dengan gerakan vertikal
  • Terakhir, sikatlah bagian permukaan atas lidah untuk membersihkan permukaan lidah dari sisa-sisa makanan yang menempel

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau