Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 10/09/2020, 06:00 WIB

KOMPAS.com - Lemak visceral atau yang kerap disebut lemak perut merupakan lemak tubuh yang disimpan di dalam lemak perut.

Jenis lemak ini terletak dekat di beberapa organ vital, seperti hati, lambung, dan usus.

Selain mengganggu penampilan, lemak visceral juga bisa meningkatkan berbagai risiko kesehatan serius.

Cara paling mudah untuk mengetahui adanya penumpukan lemak visceral di tubuh bisa dilakukan dengan mengukur pinggang kita.

Menurut ilmuwan dari Harvard T.H. Chan School of Public Health, wanita yang memiliki ukuran pinggang lebih dari 88 centimeter berisiko tinggi mengalami berbagai gangguan kesehatan karena penumpukan lemak visceral.

Baca juga: Lemak Perut Berlebih Bisa Tingkatkan Risiko Diabetes, Begini Baiknya

Sedangkan pria memiliki risiko yang sama saat memiliki ukuran lingkar pinggang lebih dari 101 centimeter.

Berbagai riset telah membuktikan, penumpukan lemak visceral bisa memicu berbagai masalah kesehatan seperti berikut:

  • gangguan kardivaskular
  • diabetes tipe 2
  • stroke
  • kanker payudara
  • kanker kolorektal
  • alzheimer.

Mengapa lemak visceral berbahaya bagi kesehatan?

Menghimpun data Epic Wellness, lemak visceral bisa memicu berbagai risiko kesehatan karena dapat meningkatkan pelepasan protein dan hormon yang memicu peradangan.

Peradangan ini dapat merusak arteri dan mempengaruhi fungsi hati sehingga tubuh sulit memecah gula dan lemak.

Lemak visceral juga bisa meningkatkan produksi kolesterol jahat. Seiring berjalannya waktu, hal ini bisa menyebabkan peradangan dan mempersempit arteri.

Kondisi ini bisa meningkatkan tekanan darah, membebani kinerja jantung, dan meningkatkan risiko pembekuan darah.

Cara mengatasi

Penumpukan lemak visceral bisa kita atasi dengan rutin olahraga dan menerapkan pola makan sehat.

Itu sebabnya, kita disarankan untuk melakukan olahraga minimal 30 menit setiap hari.

Pastikan untuk memperbanyak latihan kardio dan kekuatan. Pasalnya, olahraga kardio membantu tubuh membakar lemak lebih cepat. Sedangkan latihan kekuatan membantu tubuh membakar kalori lebih banyak.

Idealnya, kita harus melakukan olahraga kardio selama 30 menit sebanyak lima kali dalam seminggu.

Baca juga: Olahraga Terbaik untuk Menghilangkan Lemak Perut

Untuk latihan kekuatan kita bisa melakukannya minimal tiga kali seminggu. Selain itu, stres juga bisa memicu peningkatan lemak visceral.

Untuk menerapkan pola makan yang sehat, kita harus membiasakan diri mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang.

Oleh karena itu, kita juga harus menghindari makanan tinggi gula, makanan olahan, dan makanan berlemak.

Sebaiknya, kita memeprbanyak konsumsi protein, sayuran, dan karbohidrat kompleks.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+