Pada kasus ISK, biasanya akan ditemukan abnormalitas pada hasil pemeriksaan urine seperti adanya bakteri, leukosit asterase, leukosit pucat, leukosit gelap, maupun eritrosit.
Beberapa gejala ISK yang bisa ditemukan pada penderita antara lain, yakni:
Apabila sudah terdapat keluhan-keluhan tersebut akan lebih baik bagi siapa saja untuk segera berkonsultasi dengan dokter guna mengantisipasi infeksi saluran kemih.
Baca juga: Waspada Kutil Kelamin (1): Gejalanya Kerap Tak Disadari
Melansir Medical News Today, beberapa kasus infeksi saluran kemih dapat menyebabkan masalah serius, terutama dengan ISK bagian atas.
Infeksi ginjal yang berulang atau bertahan lama nyatanya dapat menyebabkan kerusakan permanen, dan beberapa infeksi ginjal mendadak dapat mengancam nyawa, terutama jika bakteri memasuki aliran darah dalam kondisi yang dikenal sebagai septikemia.
Infeksi saluran kemih juga dapat meningkatkan risiko wanita melahirkan bayi prematur atau dengan berat lahir rendah.
Untuk mencegah kondisi ini, ada beberapa hal yang bisa dilakukan.
Berikut sejumlah cara mencegah infeksi saluran kemih yang baik dilakukan:
1. Konsumsi air putih minimal 2 liter dalam satu hari atau kurang lebih 8 gelas
Bila konsumsi cairan dengan jumlah yang cukup maka frekuensi buang air kecil akan semakin meningkat, sehingga proses pengeluaran bakteri diharapkan akan kian lancar.
2. Jangan menahan keinginan untuk buang air kecil
Siapa saja dianjurkan untuk tidak menahan keinginan untuk kencing karena dengan menahan buang air kecil maka bakteri memiliki kesempatan untuk mengendap dan berpotensi menyebabkan terjadinya infeksi seluran kemih.
3. Selalu menjaga kebersihan terutama saat BAB dan kencing
Membasuh kemaluan dari arah depan ke belakang dan bukan sebaliknya penting dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi saluran kemih.
Sebaiknya saat membilas setelah buang air kecil, gunakan air yang mengalir, bukan menggunakan air yang mengendap.
Baca juga: Waspada Kutil Kelamin (2): Bisa Sebesar Melon dan Jadi Kanker