KOMPAS.com - Banyak pasangan yang mendambakan momongan terhalang dengan masalah kesuburan.
Masalah kesuburan dapat dialami oleh wanita maupun pria.
Kondisi ini cukup umum terjadi. Bahkan, maslaah kesuburan diketahui mempengaruhi satu dari setiap enam pasangan.
Baca juga: 9 Cara Meningkatkan Kesuburan Pria
Infertilitas atau ketidaksuburan dapat terjadi karena berbagai sebab. Mulai dari kondisi tubuh hingga dipicu oleh perilaku sehari-hari.
Kabar buruknya, sering kali, infertilitas ini tidak disadari terjadi karena beberapa kebiasaan sederhana.
Lalu, kebiasaan apa saja yang bisa menyebabkan infertilitas atau kemandulan?
Tidur adalah kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan ini mempengaruhi banyak hal dalam kesehatan tubuh, tak terkecuali kesehatan reproduksi.
Melansir dari Verywell Family, beberapa penelitian menemukan hubungan antara kebiasaan tidur yang buruk dengan menstruasi tidak teratur.
Menstruasi tidak teratur sendiri dapat menjadi gejala infertilitas.
Selain itu, kebiasaan buruk begadang juga berkaitan erat dengan obesitas yang membuat masalah ovulasi pada perempuan dan sperma kurang sehat pada laki-laki.
Penelitian yang terbit dalam jurnal Medical Science Monitor tahun 2017 menemukan bahwa pria yang tidur kurang dari enam jam menghasilkan sperma yang buruk.
Selain itu, dikutip dari NDTV, penelitian lain menemukan bahwa orang yang kurang tidur menghasilkan sperma dalam jumlah yang lebih sedikit.
Baca juga: 6 Cara Mencegah Gangguan Kesuburan pada Pria dan Wanita
Kepopuleran kopi kekinian membuat banyak orang makin sering mengonsumsi minuman berkafein ini. Bahkan, tak jarang orang mengonsumsi kopi melebihi batas yang dianjurkan.
Tapi, tahukah Anda, konsumsi kafein secara berlebihan dapat menyebabkan masalah kemandulan?
Beberapa penelitian menemukan bahwa konsumsi lebih dari 300 mg kafein sehari dapat mengurangi kesuburan dan meningkatkan risiko keguguran.
Kafein tidak hanya berasal dari kopi saja, tapi juga dari teh kental, soda berkafein, hingga minuman berenergi.
Pastikan saat mengonsumsi jenis-jenis minuman tersebut, perhatikan kandungannya jika tidak ingin mendapatkan masalah infertilitas.
Gaya hidup sehat diperlukan untuk menjaga kesehatan reproduksi.
Jarang berolahraga dapat berpengaruh pada kondisi organ reproduksi Anda. Ini karena biasanya orang yang jarang berolahraga berkaitan dengan obesitas.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, obesitas dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas sperma.
Baca juga: Merokok Rusak Sperma dan Pengaruhi Kesuburan, Kok Bisa?
Meski begitu, olahraga berlebihan juga tidak dianjurkan.
Olahraga dalam intensitas berat lebih dari satu jam sehari atau lebih dari 7 jam per minggu dapat mengganggu kesuburan baik pria maupun wanita.
Junk food sering dikaitkan dengan masalah kesehatan pada umumnya. Konsumsi junk food secara berlebihan juga bisa menyebabkan masalah kemandulan.
Hal ini berkaitan dengan berat badan Anda.
Tak hanya itu, kandungan asam lemak trans dari junk food juga memegang peran besar dari infertilitas.
Dikutip dari DMarge, konsentrasi asam lemak trans yang tinggi dapat menurunkan jumlah sperma secara drastis.
Konsumsi junk food juga menyebabkan peningkatan gula darah yang tidak baik untuk kesuburan.
Konsumsi alkohol berhubungan dengan produksi sperma yang berkualitas.
Sebuah penelitian yang meneliti air mani dari pria alkoholik menemukan bahwa hanya 12 persen dari responden yang memiliki sperma sehat.
Studi lain menemukan, wanita yang mengonsumsi alkohol lebih dari tiga gelas semiggu membutuhkan waktu lebih lama untuk hamil.
Baca juga: Pada Usia Berapa Kesuburan Wanita Akan Menurun?
Peringatan dalam bungkus rokok yang menyatakan merokok dapat menyebabkan beberapa masalah reproduksi bukan isapan jempol belaka.
Masalah reproduksi ini memang tidak langsung menyebabkan kemandulan. Meski begitu, jika Anda memiliki masalah pada organ reproduksi, Anda mungkin lebih sulit mendapatkan momongan.
Dengan kata lain, merokok juga dapat mempengaruhi kesuburan pria dan wanita meski secara tidak langsung.
Stres dapat mempengaruhi banyak hal dalam kesehatan Anda, salah satunya reproduksi.
Stres dapat menyebabkan masalah kesuburan karena mengganggu siklus ovulasi pada perempuan dan menurunkan kualitas serta kuantitas sperma pada pria.
Tak hanya itu, stres juga dapat mengganggu libido dan mengurangi hasrat seksual.
Bergonta-ganti pasangan juga bisa berpengaruh pada kesuburan Anda, baik pria maupun wanita. Ini karena seks tidak aman berhubungan dengan penyakit menular seksual (PMS).
PMS sendiri diketahui sebaagai penyebab infertilitas nomor satu yang dapat dicegah.
Baca juga: 16 Makanan untuk Meningkatkan Kesuburan Saat Program Hamil
Infeksi pada organ reproduksi dapat menyebabkan saluran tuba pada perempuan tersumbat. Beberapa jenis PMS juga dapat menyebabkan keguguran dan membahayakan janin dalam kandungan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.