Infeksi ini disebabkan oleh bakteri, paling sering yakni Staphylococcus aureus.
Iritasi yang disebabkan oleh pakaian atau hal lain yang menggosok kulit dapat menyebabkan kulit rusak dan memungkinkan bakteri masuk.
Bakteri staph sendiri bisa ditemukan di mana-mana.
Baca juga: 6 Cara Mengobati Bisul Secara Alami
Sering mencuci tangan dan selalu menjaga kebersihan badan akan sangat membantu mencegah penyebaran bisul.
Orang yang paling rentan terkena bisul adalah mereka yang memiliki sistem kekebalan yang lemah, pengidap diabetes; dan infeksi kulit lainnya.
Gejala bisul, antara lain berupa:
Penting untuk mengobati bisul, karena infeksi dapat menyebar ke aliran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Diagnosis dibuat melalui pemeriksaan fisik dan terkadang sampel cairan dari bisul.
Perawatan mungkin melibatkan sayatan dan drainase infeksi, diikuti dengan krim untuk dioleskan ke tempat bisul dan / atau pengobatan antibiotik.
Baca juga: Waspada Kutil Kelamin (2): Bisa Sebesar Melon dan Jadi Kanker
11. Jerawat
Tak hanya bisa berkembang di wajah, benjolan jerawat juga bisa muncul di punggung.
Secara medis, jerawat adalah erupsi kulit kecil yang berisi minyak, sel kulit mati, dan bakteri.
Jerawat sering kali muncul pertama kali saat pubertas, ketika hormon meningkatkan produksi minyak di kulit dan terkadang menyumbat pori-pori.
Maka dari itu, orang yang paling rentan terkena jerawat adalah remaja berusia sekitar 13 hingga 17 tahun.
Gejala jerawat di antaranya yakni:
Pecahnya jerawat pada kulit dapat menyebabkan rasa sakit serta ketidaknyamanan pada kulit.
Tak hanya itu, pecahnya jerawat juga dapat memunculkan bekas jerawat yang bisa mengganggu penampilan.
Baca juga: Waspada Kutil Kelamin (3): Belum Ada Pengobatan Sempurna, tapi Vaksin Mahal
Penyedia medis dapat membantu menangani kondisi tersebut, terkadang melalui rujukan ke dokter kulit.
Diagnosis jerawat dibuat melalui pemeriksaan fisik.
Perawatan untuk jerawat antara lain melibatkan:
12. Melanoma
Melanoma adalah jenis kanker kulit yang paling serius.
Seringkali tanda pertama melanoma adalah perubahan dalam ukuran, bentuk atau warna dari tahi lalat atau bintik kulit yang ada.
Baca juga: 4 Gejala Tumor Otak pada Anak yang Perlu Diwaspadai
Kebanyakan melanoma memiliki area hitam atau biru kehitaman.
Melanoma mungkin juga muncul sebagai tahi lalat baru.
Gejala yang selalu terjadi dengan melanoma, yakni fitur atipikal dari benjolan wajah.
13. Angioma ceri
Angioma ceri adalah temuan benjolan kecil, merah, dan tidak berbahaya yang pada umumnya terjadi pada orang lanjut usia (lansia).
Angioma ceri adalah gumpalan sel yang tumbuh berlebihan yang berasal dari bagian dalam pembuluh darah, atau endotel vaskular.
Angioma ceri paling sering mulai muncul sekitar usia 40 tahun.
Merangkum Medical News Today, karena penyebab benjolan punggung bervariasi, penting untuk membuat janji dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Bergantung pada penyebab gejala Anda, dokter mungkin akan menyarankan hal berikut:
1. Pembedahan
Pembedahan sering kali merupakan pilihan lini pertama untuk menghilangkan pertumbuhan benjolan jinak dan ganas yang muncul di bagian punggung maupun area tubuh lainnya.
Penting untuk berhati-hati dalam menghilangkan pertumbuhan tersebut karena kerusakan pada sumsum tulang belakang dan komponennya dapat mengakibatkan konsekuensi serius, seperti kelumpuhan permanen.
Baca juga: 10 Penyebab Leher Sakit dan Cara Mengatasinya
2. Pengangkatan dengan pembedahan non-invasif
Ada banyak pilihan semibedah non-invasif untuk menghilangkan benjolan dermatologis tertentu yang mungkin muncul di punggung.
Modalitas pengobatan seperti elektrodesikasi, eksisi cukur, dan bahkan gunting dapat menghilangkan lesi di punggung.
3. Antibiotik
Jika Anda mengalami pembengkakan kelenjar getah bening akibat infeksi, dokter mungkin saja akan memberikan pengobatan antibiotik yang sesuai.
4. Perawatan kanker
Jika benjolan punggung Anda dan gejala yang terkait disebabkan oleh kanker, dokter biasanya akan mendiskusikan pilihan perawatan termasuk operasi, radiasi, atau kemoterapi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.