Peradangan yang terkait dengan kondisi ini hanya dapat diamati dengan menggunakan mikroskop.
Kelompok lansia lebih sering terkena kolitis mikroskopis, tetapi siapa pun yang terus mengalami diare pada malam hari, bahkan saat berpuasa harus diuji untuk kondisi ini.
Gejala kolitis mikroskopis lainnya termasuk:
Penyebab kolitis mikroskopis tidak diketahui secara pasti, tetapi mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid selama 6 bulan atau lebih dapat meningkatkan risiko pengembangannya.
Baca juga: 9 Macam Gangguan Pencernaan dan Cara Mengobatinya
5. Diabetes
Melansir Health Line, orang dengan diabetes yang tidak terkontrol dan ketergantungan insulin berisiko sering mengalami diare pada malam hari.
Ini juga dapat memengaruhi orang-orang dengan kerusakan saraf yang disebabkan oleh diabetes, yang dikenal sebagai neuropati diabetik.
Gejala diabetes yang patut diwaspadai, meliputi:
Baca juga: Sistem Pencernaan: Fungsi, Organ, dan Cara Menjaga Agar Tetap Sehat
Penyebab diabetes bervariasi dan tergantung pada jenisnya.
Diabetes tipe 1 dikaitkan dengan sistem kekebalan yang terlalu aktif, sedangkan tipe 2 terjadi ketika sel menjadi resisten terhadap insulin.
Sedangkan, diabetes gestasional memengaruhi beberapa orang selama kehamilan.
Anda perlu ke dokter jika mencurigai penyebab diare pada malam hari yang dialami adalah kondisi medis lain.
Dokter mungkin akan meresepkan atau merekomendasikan obat-obatan tertentu untuk mengobati diare kronis, termasuk terapi antidiare atau antibiotik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.