Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Gejala Batu Empedu yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 19/10/2020, 13:31 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Pasalnya, batu empedu jika tidak ditangani dapat menyebabkan kolesistitis akut, yakni kondisi lebih serius karena kandung empedu benar-benar meradang.

Kondisi ini terjadi jika batu menyumbat saluran kistik yang meningkatkan tekanan di dalam kantong empedu.

Keadaan ini mungkin memerlukan antibiotik, rawat inap, dan bahkan pembedahan segera.

Jadi, jangan ragu untuk segera pergi ke dokter jika Anda mengalami keluhan yang dicurigai sebagai gejala batu empedu.

Batu yang keluar dari kantong empedu dan masuk ke saluran empedu biasanya dapat menyebabkan penyumbatan total pada saluran dengan penyakit kuning, infeksi, dan pankreatitis.

Jika mengalami hal itu, Anda mungkin akan merasakan nyeri di beberapa tempat, termasuk:

  • Bagian atas perut, di sisi kanan
  • Di antara tulang belikat
  • Di bawah bahu kanan

Saat orang mengalami nyeri dengan batu empedu, hal itu terkadang disebut sebagai serangan kantung empedu atau kolik bilier.

Ada dua kondisi khusus yang dapat menyerupai gejala batu empedu.

Baca juga: Benarkah Makan Jambu Biji Bisa Jadi Penyebab Usus Buntu?

Pertama, beberapa kantong empedu mengandung endapan kental, yang belum terbentuk menjadi batu sebenarnya.

Terkadang endapan dirasakan menyebabkan gejala yang mirip dengan nyeri batu empedu yang sebenarnya.

Kedua, ada kondisi tidak umum yang disebut kolesistitis akalkulus, saat kandung empedu meradang, tetapi tidak ada batu.

Kondisi ini biasanya diobati dengan operasi pengangkatan kantong empedu.

Untuk menjadi kewaspadaan, Anda mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan batu empedu jika:

  • Seorang wanita
  • Berusia di atas 40 tahun
  • Memiliki riwayat keluarga batu empedu (anggota keluarga pernah mengalami batu empedu)
  • Mengalami kelebihan berat badan
  • Telah kehilangan banyak berat badan dalam waktu singkat
  • Menderita diabetes
  • Menderita penyakit Crohn.
  • Makan makanan yang tinggi lemak dan kolesterol
  • Minum obat yang menurunkan kolesterol
  • Minum berbagai obat termasuk kontrasepsi oral
  • Memiliki kelainan darah tertentu

Baca juga: 3 Cara Mengukur Obesitas, Mana yang Terbaik?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau