Kurkumin, komponen aktif utama dalam kunyit disinyalir sangat bermanfaat untuk mendukung fungsi paru-paru ini.
Sebuah studi pada 2.478 orang menemukan bahwa asupan kurkumin dikaitkan dengan peningkatan fungsi paru-paru.
Selain itu, fungsi paru-paru perokok yang memiliki asupan kurkumin tertinggi secara signifikan lebih besar daripada perokok yang memiliki asupan kurkumin rendah.
Faktanya, asupan kurkumin yang tinggi pada perokok dikaitkan dengan 9,2 persen fungsi paru-paru yang lebih besar, dibandingkan dengan perokok yang tidak mengonsumsi kurkumin.
6. Tomat
Tomat dan produk olahan tomat adalah salah satu sumber makanan terkaya likopen, antioksidan karotenoid yang dikaitkan dengan peningkatan kesehatan paru-paru.
Menkonsumsi produk tomat telah terbukti mengurangi peradangan saluran napas pada penderita asma dan meningkatkan fungsi paru-paru pada penderita penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Baca juga: 10 Makanan yang Mengandung Vitamin D Tinggi
Sebuah studi pada 2019 terhadap105 orang dengan asma menunjukkan bahwa diet kaya tomat dikaitkan dengan prevalensi asma yang kurang terkontrol.
Selain itu, asupan tomat juga dikaitkan dengan penurunan fungsi paru-paru yang lebih lambat pada mantan perokok.
7. Blueberry
Blueberry sarat dengan nutrisi, dan konsumsinya telah dikaitkan dengan sejumlah manfaat kesehatan, termasuk melindungi dan menjaga fungsi paru-paru.
Blueberry adalah sumber yang kaya antosianin, termasuk malvidin, sianidin, peonidin, delphinidin, dan petunidin.
Antosianin adalah pigmen kuat yang telah terbukti melindungi jaringan paru-paru dari kerusakan oksidatif.
Baca juga: Radikal Bebas: Pengertian, Jenis, dan Bahaya
Sebuah penelitian pada 839 lansia menemukan bahwa asupan blueberry dikaitkan dengan tingkat penurunan fungsi paru-paru yang paling lambat.
Selain itu, mengonsumsi 2 atau lebih porsi blueberry per minggu dapat memperlambat penurunan fungsi paru hingga 38 persen dibandingkan dengan asupan blueberry yang rendah atau tidak sama sekali.
8. Teh hijau
Teh hijau merupakan minuman yang memiliki efek mengesankan bagi kesehatan.
Epigallocatechin gallate (EGCG) adalah katekin yang terkonsentrasi dalam teh hijau. Senyawa ini memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi dan telah terbukti menghambat fibrosis atau jaringan parut.
Fibrosis paru adalah penyakit yang ditandai dengan jaringan parut jaringan paru yang progresif dan mengganggu fungsi paru.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa EGCG dapat membantu mengobati penyakit ini.
Sebuah studi kecil pada 2020 terhadap 20 orang dengan fibrosis paru menemukan bahwa pengobatan dengan ekstrak EGCG selama 2 minggu mengurangi gejala fibrosis, dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Baca juga: Ini Alasan Ahli Gizi Tak Rekomendasikan Minum Teh Setelah Makan
9. Edamame
Kacang edamame mengandung senyawa yang disebut isoflavon.
Diet kaya isoflavon telah dikaitkan dengan penurunan risiko berbagai penyakit, termasuk penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Sebuah studi pada 618 orang dewasa Jepang menemukan bahwa orang dengan PPOK memiliki asupan isoflavon makanan yang jauh lebih rendah, dibandingkan dengan kelompok kontrol yang sehat.
Terlebih lagi, asupan isoflavon secara signifikan dikaitkan dengan fungsi paru-paru yang lebih baik dan berkurangnya sesak napas.
Baca juga: 12 Makanan yang Mengandung Kalium Tinggi
10. Minyak zaitun
Mengkonsumsi minyak zaitun dapat membantu melindungi dari kondisi pernapasan seperti asma.
Minyak zaitun adalah sumber antioksidan anti-inflamasi terkonsentrasi, termasuk polifenol dan vitamin E yang bertanggung jawab atas manfaat kesehatannya yang kuat.
Misalnya, sebuah penelitian yang melibatkan 871 orang menemukan bahwa mereka yang memiliki asupan minyak zaitun yang tinggi memiliki risiko asma yang lebih rendah.
Terlebih lagi, diet Mediterania yang kaya akan minyak zaitun, telah terbukti bermanfaat bagi fungsi paru-paru pada perokok, serta penderita penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan asma.
11. Kerang tiram
Tiram sarat dengan nutrisi yang penting untuk kesehatan paru-paru, termasuk seng, selenium, vitamin B, dan tembaga.
Studi menunjukkan bahwa orang dengan kadar selenium dan tembaga yang lebih tinggi memiliki fungsi paru-paru yang lebih besar, dibandingkan dengan mereka yang memiliki tingkat nutrisi yang lebih rendah.
Selain itu, tiram merupakan sumber vitamin B dan seng yang sangat baik. Dua nutrisi ini sangat penting bagi perokok.
Baca juga: 17 Makanan yang Mengandung Protein Tinggi
Pasalnya, merokok dapat mengikis asupan vitamin B tertentu, termasuk vitamin B12, yang terkonsentrasi di tiram.