Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

14 Penyebab Mual Setelah Makan dan Cara Mengobatinya

Kompas.com - 27/10/2020, 10:33 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Melansir Medical News Today, anorexia nervosa dan bulimia nervosa adalah gangguan makan paling umum yang ditandai dengan kebiasaan makan yang tidak normal.

Anoreksia nervosa dapat menyebabkan mual akibat asam lambung berlebih atau kelaparan.

Sedangkan, bulimia nervosa dapat menyebabkan mual setelah makan karena keharusan untuk memuntahkan makanan yang dikonsumsi.

12. Masalah vaskular

Mual setelah makan juga bisa menjadi tanda penyempitan pembuluh darah di usus.

Penyempitan pembuluh darah ini membatasi aliran darah.

Mual setelah makan bisa disertai dengan sakit perut yang hebat dan mungkin mengindikasikan kondisi yang dikenal sebagai iskemia mesenterika kronis.

Kondisi ini tiba-tiba bisa memburuk dan mengancam nyawa.

13. Sindrom sakit kepala

Migrain juga bisa menyebabkan mual setelah makan, yang bisa disertai dengan sakit perut yang hebat, muntah, dan pusing.

Baca juga: Sakit Kepala Tegang: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

14. Masalah jantung 

Dalam beberapa kasus, mual setelah makan bisa menjadi tanda peringatan serangan jantung.

Kapan harus ke dokter

Biasanya, mual setelah makan tidak terkait dengan kondisi yang serius.

Jika mual setelah makan berlanjut selama lebih dari 5 hari atau mual sudah dicurigai sebagai gejala penyakit tertentu, akan lebih baik bagi siapa saja untuk segera menghubungi dokter.

Anak-anak yang mengalami mual setelah makan mungkin membutuhkan perhatian lebih.

Baca juga: Penyebab Sakit Perut Saat Haid dan Cara Mengatasinya

Hubungi dokter jika:

  • Anak di bawah 6 bulan muntah
  • Seorang anak berusia di atas 6 bulan
  • Muntah dan demam lebih dari 101,4 derajat Fahrenheit atau 38,5 derajat Celsius
  • Seorang anak sudah muntah selama lebih dari 8 jam
  • Seorang anak muntah darah
  • Seorang anak tidak mengeluarkan air seni lebih dari 8 jam
  • Seorang anak mengantuk secara tidak normal
  • Seorang anak mengalami sakit perut selama 2 jam
  • Seorang anak sakit kepala

Mencatat waktu mual dan makanan yang dikonsumsi secara tepat dapat membantu dokter membuat diagnosis.

Bergantung pada penyebab yang dicurigai, mendapatkan diagnosis lengkap dapat melibatkan:

  • Tes darah atau urin
  • Tes kulit
  • Tes menelan
  • Kolonoskopi atau endoskopi bagian atas
  • CT scan atau MRI perut

Baca juga: 12 Makanan yang Baik untuk Pencernaan

Cara mengobati mual setelah makan

Perawatan atau pengobatan keluhan mual setelah makan akan tergantung pada hasil diagnosis penyebab dan dapat sangat bervariasi.

Misalnya, penderita GERD atau mulas mungkin memerlukan pengobatan dengan obat penghambat asam atau antibiotik untuk bakteri lambung, H. pylori.

Orang dengan riwayat reaksi alergi atau intoleran harus menghindari makanan tertentu.

Dalam kasus flu perut, orang harus tetap terhidrasi dengan baik dan makan makanan lunak begitu mual berkurang.

Kondisi yang lebih parah, seperti penyakit kandung empedu, mungkin memerlukan pembedahan.

Baca juga: 9 Makanan yang Mengandung Probiotik untuk Sehatkan Pencernaan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau