Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Alasan Konsumsi Gula Berlebihan Buruk untuk Kesehatan

Kompas.com - 28/11/2020, 18:05 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Meskipun pemendekan telomere adalah bagian normal dari penuaan, pilihan gaya hidup yang tidak sehat dapat mempercepat prosesnya.

Mengkonsumsi gula dalam jumlah tinggi telah terbukti mempercepat pemendekan telomer, yang meningkatkan penuaan sel.

Sebuah studi pada 2014 terhadap 5.309 orang dewasa menunjukkan bahwa minum minuman yang dimaniskan secara teratur dikaitkan dengan panjang telomer yang lebih pendek dan penuaan sel dini.

Faktanya, konsumsi setiap porsi 20 ons (591 ml) soda yang dimaniskan setiap hari setara dengan 4,6 tahun tambahan penuaan, terlepas dari variabel lainnya.

Baca juga: Waspada, Paparan Sinar UV dari Matahari Bisa Picu Kanker Kulit

9. Menguras energi

Makanan tinggi gula tambahan dengan cepat meningkatkan kadar gula darah dan insulin, yang menyebabkan peningkatan energi.

Namun, kenaikan tingkat energi ini berlangsung cepat.

Produk yang sarat dengan gula tetapi kekurangan protein, serat, atau lemak dapat menyebabkan peningkatan energi singkat yang dengan cepat diikuti oleh penurunan tajam gula darah. Kondisi ini sering disebut sebagai crash.

Perubahan gula darah yang konstan dapat menyebabkan fluktuasi besar dalam tingkat energi.

Untuk menghindari siklus pengurasan energi ini, pilih sumber karbohidrat yang rendah gula tambahan dan kaya serat.

Baca juga: 21 Makanan Penambah Energi yang Baik Dikonsumsi

Memasangkan karbohidrat dengan protein atau lemak adalah cara lain yang bagus untuk menjaga gula darah dan tingkat energi Anda stabil.

Misalnya, makan apel bersama dengan segenggam kecil almond adalah camilan yang sangat baik untuk tingkat energi yang konsisten dan berkepanjangan.

10. Dapat menyebabkan penyakit perlemakan hati atau fatty liver

Asupan fruktosa yang tinggi secara konsisten dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit perlemakan hati.

Tidak seperti glukosa dan jenis gula lainnya yang diambil oleh banyak sel di seluruh tubuh, fruktosa hampir secara eksklusif dipecah oleh hati.

Di hati, fruktosa diubah menjadi energi atau disimpan sebagai glikogen.

Namun, hati hanya dapat menyimpan glikogen dalam jumlah terbatas, dan kelebihannya akan diubah menjadi lemak.

Sejumlah besar gula tambahan dalam bentuk fruktosa dapat membebani hati Anda, menyebabkan penyakit perlemakan hati non-alkohol (NAFLD).

Baca juga: 13 Gejala Perlemakan Hati yang Perlu Diwaspadai

Penyakit ini ditandai dengan penumpukan lemak yang berlebihan di hati.

Sebuah studi pada 2015 di lebih dari 5.900 orang dewasa menunjukkan bahwa orang yang minum minuman manis setiap hari memiliki risiko 56 persen lebih tinggi mengembangkan penyakit perlemakan hati, dibandingkan dengan orang yang tidak melakukannya.

11. Risiko kesehatan lainnya

Selain risiko yang disebutkan di atas, gula dapat membahayakan tubuh Anda dengan berbagai cara lain.

Penelitian menunjukkan bahwa terlalu banyak gula tambahan dapat menyebabkan persialan berikut:

Memiliki kadar gula darah yang tinggi secara konsisten dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah halus di ginjal. Ini dapat menyebabkan peningkatan risiko penyakit ginjal.

Baca juga: 13 Gejala Penyakit Ginjal Kronis yang Perlu Diwaspadai

  • Berdampak negatif pada kesehatan gigi

Makan terlalu banyak gula dapat menyebabkan gigi berlubang.

Bakteri di mulut Anda memakan gula dan melepaskan produk sampingan asam, yang menyebabkan demineralisasi gigi.

  • Meningkatkan risiko terkena penyakit asam urat

Gout atau penyakita sam aurat adalah kondisi peradangan yang ditandai dengan nyeri pada persendian.

Gula yang ditambahkan meningkatkan kadar asam urat dalam darah, meningkatkan risiko pengembangan atau perburukan asam urat.

  • Mempercepat penurunan kognitif

Diet tinggi gula dapat menyebabkan gangguan memori dan dikaitkan dengan peningkatan risiko demensia.

Penelitian tentang dampak tambahan gula pada kesehatan sedang berlangsung, dan penemuan baru terus dibuat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com