Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Cara Mencegah Penyakit Jantung Bawaan, Ibu Hamil Perlu Tahu

Kompas.com - 02/12/2020, 12:05 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Penyakit jantung bawaan (PJB) adalah kelainan jantung yang muncul sejak lahir.

Penyakit ini terjadi akibat dari masalah perkembangan dini dalam struktur jantung.

Masalahnya dapat memengaruhi:

  • Dinding jantung
  • Katup jantung
  • Pembuluh darah

Baca juga: 6 Gejala Penyakit Jantung Bawaan yang Perlu Diwaspadai

Penyakit jantung bawaan termasuk penyakit yang tak layak disepelekan karena dapat menimbulkan komplikasi berbahaya.

Melansir Mayo Clinic, ragam komplikasi penyakit jantung bawaan yang mungkin berkembang di antaranya, yakni:

  • Detak jantung tidak teratur (aritmia)

Aritmia terjadi ketika sinyal listrik yang mengoordinasikan detak jantung Anda tidak berfungsi dengan baik.

Jantung Anda mungkin berdetak terlalu cepat, terlalu lambat atau tidak teratur.

Pada beberapa orang, aritmia yang parah dapat menyebabkan stroke atau kematian jantung mendadak jika tidak ditangani.

  • Infeksi jantung (endokarditis)

Endokarditis adalah infeksi pada lapisan dalam jantung (endokardium). Kondisi ini umumnya terjadi ketika bakteri atau kuman lain memasuki aliran darah Anda dan pindah ke jantung Anda.

Baca juga: 8 Penyebab Penyakit Jantung Bawaan yang Perlu Diwaspadai

Jika tidak diobati, endokarditis dapat merusak atau menghancurkan katup jantung Anda atau memicu stroke.

Jika Anda berisiko tinggi terkena endokarditis, Anda disarankan untuk minum antibiotik satu jam sebelum pembersihan gigi.

Pemeriksaan gigi secara teratur penting dilakukan.

Gusi dan gigi yang sehat dapat mengurangi risiko bakteri masuk ke aliran darah.

  • Stroke

Cacat jantung bawaan dapat memungkinkan bekuan darah melewati jantung Anda dan berjalan ke otak Anda, di mana itu bisa mengurangi atau menghalangi suplai darah.

  • Hipertensi pulmonal

Hipertensi pulmonal adalah jenis tekanan darah tinggi yang memengaruhi arteri di paru-paru Anda.

Beberapa kelainan jantung bawaan mengirim lebih banyak darah ke paru-paru, menyebabkan tekanan meningkat. Ini pada akhirnya menyebabkan otot jantung Anda melemah dan terkadang gagal.

Baca juga: 9 Komplikasi Penyakit Jantung Bawaan yang Perlu Diwaspadai

  • Gagal jantung

Gagal jantung (gagal jantung kongestif) berarti jantung Anda tidak dapat memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh Anda.

Beberapa jenis penyakit jantung bawaan dapat menyebabkan gagal jantung.

Oleh karena adanya berbagai masalah medis yang bisa ditimbulkan lebih lanjut, penyakit jantung bawaan kiranya baik untuk diantisipasi.

Cara mencegah penyakit jantung bawaan

Melansir NHS, karena sangat sedikit yang diketahui tentang penyebab penyakit jantung bawaan, tidak ada cara yang dijamin untuk menghindari bayi dengan kondisi tersebut.

Namun, jika Anda sedang hamil, saran berikut dapat membantu mengurangi risiko terkena penyakit jantung bawaan pada sang buah hati:

1. Pastikan divaksinasi terhadap rubella dan flu (Influenza)

Penyakit rubella biasanya bukan infeksi serius untuk orang dewasa atau anak-anak, tetapi bisa sangat memengaruhi bayi yang belum lahir jika ibu mengembangkan infeksi selama 8 hingga 10 minggu pertama kehamilan.

Baca juga: 9 Jenis Vitamin dan Mineral yang Disarankan untuk Ibu Hamil

Infeksi rubella dapat menyebabkan beberapa cacat lahir, termasuk penyakit jantung bawaan.

Oleh sebab itu, semua wanita usia subur harus divaksinasi rubella.

Vaksin sekarang diberikan sebagai bagian dari jadwal vaksinasi rutin pada anak.

Jika Anda tidak yakin apakah Anda telah divaksinasi rubella, jangan ragu untuk mencari nasihat dokter.

Wanita subur juga penting untuk mengakses vaksin influenza.

Alasannya memang tidak jelas, tapi wanita yang terkena flu selama trimester pertama (3 bulan) kehamilan dilaporkan berisiko lebih besar melahirkan bayi dengan penyakit jantung bawaan dibandingkan yang tidak.

Baca juga: 7 Zat Gizi yang Sangat Dibutuhkan Ibu Hamil

2. Hindari minum alkohol atau minum obat

Jika seorang wanita hamil minum terlalu banyak alkohol selama kehamilan, ini dapat menimbulkan efek racun pada jaringan janin.

Kondisi ini dikenal sebagai sindrom alkohol janin.

Anak-anak dengan sindrom alkohol janin sering mengalami penyakit jantung bawaan, paling sering adalah mengalami kelainan septum ventrikel atau atrium.

Oleh sebab itu, wanita hamil dianjurkan tidak boleh minum alkohol.

Wanita hamil juga harus mewaspadai konsumsi obat-obatan tertentu.

Ada beberapa obat yang terkait dengan peningkatan risiko bayi lahir dengan penyakit jantung bawaan. Ini termasuk:

  • Obat anti-kejang tertentu, seperti benzodiazepin (misalnya diazepam)
  • Obat jerawat tertentu, seperti isotretinoin dan retinoid topikal
  • Ibuprofen, di mana wanita yang menggunakan obat penghilang rasa sakit ibuprofen saat mereka hamil 30 minggu atau lebih memiliki peningkatan risiko melahirkan bayi dengan masalah jantung

Parasetamol adalah alternatif yang lebih aman untuk ibuprofen selama kehamilan, meskipun idealnya Anda harus menghindari minum obat apa pun saat Anda hamil, terutama selama 3 bulan pertama kehamilan.

Baca juga: 14 Makanan yang Mengandung Vitamin C Tinggi

Jangan ragu untuk bicara dengan dokter atau apoteker jika Anda tidak yakin obat mana yang harus dihindari selama kehamilan.

3. Konsumsi suplemen asam folat

Ibu hamil dianjurkan untuk minum 400 mikrogram suplemen asam folat sehari selama trimester pertama (12 minggu pertama) kehamilan.

Hal ini baik untuk menurunkan risiko melahirkan anak dengan penyakit jantung bawaan, serta beberapa jenis cacat lahir lainnya.

4. Hindari kontak dengan orang yang diketahui mengalami infeksi

Masa kehamilan membuat para wanita rentan tertular berbagai penyakit dan infeksi.

Beberapa infeksi yang terjadi selama kehamilan bisa berisiko fatal bagi kesehatan sang ibu.

Baca juga: 14 Makanan yang Mengandung Asam Folat Tinggi

Bahkan, janin dalam kandungan pun juga bisa mengalami berbagai komplikasi kesehatan karena infeksi yang dialami oleh sang ibu.

Hal ini membuat wanita hamil harus ekstra hati-hati terhadap kesehatan diri dan janin yang dikandungnya, termasuk untuk menghindari infeksi yang dapat memicu penyakit jantung bawaan.

5. Jika menderita diabetes, pastikan itu terkontrol

Wanita dengan diabetes memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan penyakit jantung bawaan dibandingkan wanita yang tidak menderita diabetes.

Peningkatan risiko ini hanya berlaku untuk diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Ini tidak berlaku untuk diabetes gestasional, yang dapat berkembang selama kehamilan dan biasanya menghilang begitu bayi lahir.

Peningkatan risiko tersebut diduga disebabkan oleh tingginya kadar hormon insulin dalam darah, yang dapat mengganggu perkembangan normal janin (tahap awal perkembangan bayi di dalam rahim).

 

6. Hindari paparan pelarut organik

Wanita yang terpapar beberapa pelarut organik lebih mungkin melahirkan bayi dengan penyakit jantung bawaan daripada populasi umum.

Pelarut organik adalah bahan kimia yang ditemukan di berbagai produk dan zat, seperti pengencer cat, dry cleaning, cat kuku, dan lem.

Baca juga: 12 Makanan yang Mengandung Zat Besi Tinggi

7. Lakukan skrining genetik

Jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan kelainan jantung bawaan, tanyakan kepada dokter tentang skrining genetik.

Pasalnya, gen tertentu dapat berkontribusi pada perkembangan jantung yang tidak normal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau