KOMPAS.com - Campak adalah penyakit virus yang sangat menular yang bisa sangat tidak menyenangkan dan terkadang menyebabkan komplikasi serius.
Melansir Mayo Clinic, komplikasi campak mungkin termasuk:
Salah satu komplikasi campak yang paling umum adalah infeksi bakteri telinga.
Baca juga: Ini Cara Membersihkan Telinga yang Tepat Menurut Dokter THT
Campak dapat menyebabkan radang kotak suara (laring) atau radang dinding bagian dalam yang melapisi saluran udara utama paru-paru (saluran bronkial).
Pneumonia adalah komplikasi umum dari campak.
Orang dengan sistem kekebalan yang lemah dapat mengembangkan jenis pneumonia yang sangat berbahaya yang terkadang berakibat fatal.
Sekitar 1 dari 1.000 orang yang menderita campak mengalami komplikasi yang disebut ensefalitis.
Ensefalitis dapat terjadi tepat setelah campak, atau mungkin tidak terjadi sampai berbulan-bulan kemudian.
Jika sedang hamil, Anda perlu melakukan perawatan khusus agar terhindar dari penyakit campak karena penyakit tersebut dapat menyebabkan persalinan prematur, berat badan lahir rendah. dan kematian ibu.
Baca juga: 7 Penyakit dengan Gejala Demam Disertai Bintik Merah Selain Campak
Siapa pun diketahui bisa terkena campak jika mereka belum divaksinasi atau belum pernah mengidapnya sebelumnya, meskipun paling sering terjadi pada anak kecil.
Untuk menghindari kondisi medis lebih lanjut ini, maka baik bagi siapa saja dapat mengenali ragam gejala campak sebagai upaya deteksi dini.
Merangkum Medical News Today, gejala campak biasanya muncul 7-14 hari setelah seseorang terpapar virus.
Namun, menurut WHO, prosesnya bisa memakan waktu hingga 23 hari.
Baca juga: Jadwal Imunisasi Anak Terbaru Rekomendasi IDAI tahun 2020
Gejala campak yang dapat muncul, meliputi:
Ruam biasanya dimulai di garis rambut dan menyebar ke seluruh tubuh.
Ruam ini mungkin dimulai sebagai bintik merah datar, tetapi benjolan kecil mungkin muncul di atasnya.
Bintik-bintik itu mungkin bergabung bersama saat menyebar.
Melansir NHS, hubungi dokter sesegera mungkin jika Anda mencurigai Anda atau anak Anda terkena campak, meskipun Anda tidak yakin sepenuhnya.
Yang terbaik adalah menelepon lebih dulu sebelum berkunjung ke fasilitas kesehatan.
Pasalnya, dokter mungkin perlu membuat pengaturan untuk mengurangi risiko penyebaran infeksi campak ke orang lain.
Seseorang juga harus menemui dokter jika telah melakukan kontak dekat dengan orang lain yang menderita campak dan belum sepenuhnya divaksinasi atau belum pernah mengalami infeksi sebelumnya, meskipun belum menunjukkan gejala apa pun.
Baca juga: 8 Gejala Demam Berdarah (DBD) yang Perlu Diwaspadai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.