Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

15 Penyebab Nyeri Panggul pada Wanita yang Perlu Diketahui

Kompas.com - 28/12/2020, 08:04 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Seiring dengan nyeri panggul, gejala IMS lainnya mungkin termasuk:

  • Nyeri saat buang air kecil
  • Pendarahan antar periode
  • Perubahan keputihan

Siapa pun yang mengalami perubahan ini harus menemui dokter mereka yang dapat mendiagnosis PMS dan meresepkan pengobatan, biasanya termasuk antibiotik.

Penting juga untuk memberi tahu pasangan seksual tentang infeksi untuk mencegah penyebarannya.

6. Penyakit radang panggul

Pelvic inflammatory disease (PID) atau penyakit radang panggul adalah infeksi di dalam rahim yang dapat merusak jaringan di sekitarnya.

Penyakit radang panggul bisa muncul jika bakteri dari vagina atau serviks masuk ke dalam rahim dan bertahan.

Penyakit radang panggul biasanya merupakan komplikasi dari IMS seperti gonore atau klamidia.

Seiring dengan nyeri panggul, wanita mungkin mengalami gejala lain, termasuk keputihan yang tidak normal dan pendarahan.

Baca juga: Kapan Harus ke Dokter Karena Keputihan?

Penyakit radang panggul meningkatkan risiko infertilitas wanita.

Perawatan biasanya melibatkan penggunaan antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri.

Namun, antibiotik tidak dapat mengobati jaringan parut. Itulah sebabnya, perawatan dini sangat penting.

7. Endometriosis

Endometriosis terjadi ketika endometrium atau jaringan yang melapisi bagian dalam rahim, tumbuh di luar rahim.

Endometriosis mungkin menjadi sumber nyeri panggul kronis yang berlangsung lama pada beberapa wanita.

Saat menstruasi seseorang dimulai, jaringan di luar rahim ini merespons perubahan hormonal, yang dapat menyebabkan perdarahan dan pembengkakan di panggul.

Baca juga: Waspadai Nyeri Haid yang Mengarah pada Gejala Endometriosis

Beberapa orang mungkin mengalami nyeri ringan hingga parah.

Endometriosis mungkin menyulitkan beberapa wanita untuk hamil.

Pada kondisi endometriosis, dokter dapat merekomendasikan berbagai perawatan, tergantung pada tingkat keparahan gejala.

8. Sindrom iritasi usus besar

Irritable bowel syndrome (IBS) adalah kelainan usus yang menyebabkan nyeri dan gejala, termasuk sembelit, diare, dan kembung.

Gejala sindrom iritasi usus besar cenderung kambuh dan hilang seiring waktu, terutama setelah buang air besar.

Sampai sekrang tidak ada obat untuk IBS.

Jadi pengobatan berfokus pada pengelolaan gejala melalui perubahan pola makan, tingkat stres, dan pengobatan.

9. Apendisitis atau usus buntu

Apendisitis adalah peradangan pada usus buntu, yakni organ kecil yang terletak di perut kanan bawah.

Baca juga: Berapa Lama Telat Haid yang Normal?

Infeksi dapat menyebabkan nyeri panggul.

Siapa pun yang mengalami nyeri tajam di perut kanan bawah bersama dengan gejala lain, seperti muntah dan demam, harus segera mencari perawatan medis.

Hal itu dikarenakan, gejala tersebut mungkin merupakan tanda radang usus buntu yang harus ditangani.

10. Batu kandung kemih

Batu di saluran kemih terdiri dari garam dan mineral, seperti kalsium yang sulit dikeluarkan oleh tubuh melalui urine.

Mineral ini dapat menumpuk dan membentuk kristal di kandung kemih atau ginjal yang sering menyebabkan nyeri di panggul atau punggung bawah.

Batu juga dapat menyebabkan urine berubah warna, sering kali berubah menjadi merah muda atau kemerahan dengan darah.

Baca juga: Haid Tidak Teratur? Waspadai PCOS Penyebab Sulit Hamil

Beberapa batu tidak memerlukan perawatan, tetapi mengeluarkannya bisa menyakitkan.

Di lain waktu, dokter mungkin merekomendasikan obat untuk memecah batu atau operasi untuk mengangkatnya.

11. Kehamilan ektopik

Melansir Health Line, kehamilan ektopik terjadi ketika embrio menanamkan dirinya di manapun di luar rahim dan mulai tumbuh.

Ketika megalami kehamilan ektopik, seorang wanita mungkin akan merasakan sakit yang sangat tajam dan kram di panggulnya yang biasanya terfokus pada satu sisi.

Gejala lain termasuk mual, perdarahan vagina, dan pusing.

Siapa pun yang mencurigai bahwa mereka mengalami kehamilan ektopik perlu segera mencari perawatan medis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com