Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Penyebab Dehidrasi yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 28/12/2020, 14:05 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Pada penderita diabetes, kadar gula darah tinggi menyebabkan peningkatan buang air kecil dan kehilangan cairan.

Kondisi tersebut dapat menjadi penyebab dehidrasi.

6. Peningkatan buang air kecil

Sering kencing biasanya disebabkan oleh diabetes yang tidak terkontrol, tetapi juga dapat disebabkan oleh konsumsi alkohol dan obat-obatan seperti diuretik, antihistamin, obat tekanan darah, dan antipsikotik.

7. Mengalami luka bakar

Luka bakar bisa membuat pembuluh darah rusak, menyebabkan cairan bocor ke jaringan sekitarnya.

Faktor risiko dehidrasi

Meski dehidrasi bisa terjadi pada siapa saja, beberapa orang memiliki risiko yang lebih besar.

Yang paling berisiko termasuk:

  • Orang-orang di tinggal atau berada di dataran tinggi
  • Atlet, terutama yang menjalani aktivitas ketahanan, seperti maraton, triathlon, dan turnamen bersepeda
  • Orang dengan penyakit kronis, seperti diabetes, penyakit ginjal, cystic fibrosis, alkoholisme, dan gangguan kelenjar adrenal
  • Bayi dan anak-anak, paling sering karena diare dan muntah.
  • Dehidrasi pada kelompok lanjut usia (lansia) juga sering terjadi. Terkadang hal ini terjadi karena mereka kurang minum air sehingga tidak perlu sering-sering bangun ke toilet. Ada juga perubahan di otak artinya rasa haus tidak selalu terjadi

Ketika mengalami gejala dehidrasi, anak-anak dan kelompok lansia kiranya perlu segera menerima perawatan medis, meskipun hanya menunjukkan gejala dehidrasi ringan.

Sementara, jika seseorang dari kelompok usia mana pun mengalami gejala berikut, alangkah baiknya segera cari perawatan darurat:

  • Diare parah
  • Darah di tinja atau BAB berdarah
  • Diare selama 3 hari atau lebih
  • Ketidakmampuan untuk menahan cairan
  • Disorientasi

Baca juga: 5 Cara Mengompres yang Benar Agar Demam Anak Cepat Turun

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com