Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sifilis: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, dan Cara Mencegah

Kompas.com - 01/01/2021, 18:07 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

4. Infeksi HIV

Orang dewasa dengan sifilis menular seksual atau tukak kelamin lainnya diperkirakan memiliki risiko dua hingga lima kali lipat untuk tertular HIV.

Baca juga: 4 Cara Penularan HIV/AIDS dan Efektivitasnya

Luka sifilis dapat berdarah dengan mudah, memberikan cara mudah bagi HIV untuk memasuki aliran darah selama aktivitas seksual.

5. Komplikasi kehamilan dan persalinan

Jika hamil, wanita dapat menularkan sifilis ke bayi yang belum lahir.

Sifilis kongenital sangat meningkatkan risiko keguguran, lahir mati, atau kematian bayi baru lahir dalam beberapa hari setelah lahir.

Diagnosis sifilis

Melansir Health Line, Jika Anda mengira Anda atau anak Anda mungkin menderita sifilis, segera saja kunjungi dokter.

Dokter akan mengambil sampel darah untuk menjalankan tes, dan mereka juga akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh.

Baca juga: 4 Tahapan Infeksi HIV Menjadi AIDS

Jika ada luka, dokter mungkin mengambil sampel dari luka untuk menentukan apakah ada bakteri sifilis.

Jika dokter menduga bahwa Anda mengalami masalah sistem saraf karena sifilis tersier, Anda mungkin memerlukan lumbar puncture atau spinal tap).

Selama prosedur ini, cairan tulang belakang dikumpulkan sehingga dokter dapat menguji bakteri sifilis.

Jika Anda hamil, dokter mungkin akan melakukan screening pada Anda untuk sifilis karena bakteri dapat berada di tubuh Anda tanpa Anda menyadarinya. Pemeriksaan ini untuk mencegah janin terinfeksi sifilis kongenital.

Sifilis kongenital dapat menyebabkan kerusakan parah pada bayi baru lahir dan bahkan bisa berakibat fatal.

Cara mengobati dan menyembuhkan sipilis

Sifilis primer dan sekunder mudah diobati dengan suntikan penisilin.

Penisilin adalah salah satu antibiotik yang paling banyak digunakan dan biasanya efektif dalam mengobati sifilis.

Baca juga: Akhiri HIV/AIDS pada 2030, Perkuat Kolaborasi dan Tingkatkan Solidaritas!

Orang yang alergi terhadap penisilin kemungkinan akan diobati dengan antibiotik yang berbeda, seperti:

  • Doksisiklin
  • Azitromisin
  • Ceftriaxone

Jika seseorang menderita neurosifilis, mereka mungkin akan mendapatkan penisilin dosis harian secara intravena. Ini sering membutuhkan rawat inap singkat di rumah sakit.

Sayangnya, kerusakan akibat sifilis lanjut tidak dapat diatasi.

Bakteri dapat dimatikan, tetapi pengobatan kemungkinan besar akan berfokus pada mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan.

Selama perawatan, penderita sifilis biasanya akan diminta untuk menghindari kontak seksual sampai semua luka di tubuh sembuh dan dokter memberi tahu bahwa aman untuk melanjutkan seks. 

Baca juga: Bahaya Anal Seks, Picu Berbagai Penyakit hingga Kanker Anus

Jika mereka aktif secara seksual, pasangannya juga harus diperlakukan.

Jangan melanjutkan aktivitas seksual sampai penderita dan pasangannya menyelesaikan perawatan.

Cara mencegah sifilis

Cara terbaik untuk mencegah sifilis adalah dengan melakukan seks aman.

Gunakan kondom selama semua jenis kontak seksual.

Selain itu, mungkin berguna untuk:

  • Gunakan dam gigi (sepotong lateks persegi) atau kondom selama seks oral
  • Hindari berbagi mainan seks
  • Lakukan screening untuk penyakit menular seksual (PMS) dan bicarakan dengan pasangan tentang hasilnya
  • Sifilis juga dapat ditularkan melalui jarum suntik bersama. Jadi, hindari berbagi jarum suntik jika menggunakan obat suntik

Baca juga: Meneladan Mariana Yunita, Menyingkap Tabu Seksualitas, Melindungi Remaja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com