Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

15 Gejala Kekurangan Vitamin C yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 02/01/2021, 10:05 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Vitamin C merupakan nutrisi penting yang harus dikonsumsi secara teratur untuk mencegah kekurangan.

Vitamin C termasuk vitamin yang larut dalam air.

Berbeda dengan vitamin yang larut dalam lemak, vitamin yang larut dalam air tidak disimpan di dalam tubuh.

Baca juga: Jangan Sampai Kelebihan, Ini Kebutuhan Vitamin C Harian Sesuai Usia

Oleh karena tubuh tidak menyimpan atau memproduksi vitamin C sendiri, maka penting bagi siapa saja dapat mengasupnya dari makanan atau suplemen di bawah pengawasa dokter.

Kekurangan vitamin C sendiri bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Pada kasus yang parah, kekurangan vitamin C dapat memicu kondisi yang disebut scurvy.

Faktor risiko paling umum untuk kekurangan vitamin C ini di antaranya, yakni:

  • Pola makan yang buruk
  • Alkoholisme atau ketergantungan alkohol
  • Anoreksia atau kelainan pola makan
  • Penyakit mental yang parah
  • Merokok
  • Dialisis

Walaupun gejala kekurangan vitamin C yang parah bisa memakan waktu berbulan-bulan untuk berkembang, ada beberapa tanda halus yang harus diwaspadai.

Berikut adalah beberapa tanda dan gejala kekurangan vitamin C yang perlu diwaspadai:

1. Kulit kasar dan tidak rata

Melansir Health Line, vitamin C memainkan peran kunci dalam produksi kolagen, protein yang melimpah di jaringan ikat, seperti kulit, rambut, persendian, tulang dan pembuluh darah.

Baca juga: 6 Bahaya Konsumsi Vitamin C Berlebihan

Maka dari itu, ketika kadar vitamin C rendah, kondisi kulit yang dikenal sebagai keratosis pilaris dapat berkembang.

Dalam kondisi ini, kulit akan terlihat seperti kulit ayam yang bergelombang, yakni muncul benjolan kecil seperti jerawat di bagian belakang lengan atas, paha, atau bokong karena penumpukan protein keratin di dalam pori-pori.

Keratosis pilaris yang disebabkan oleh kekurangan vitamin C biasanya muncul setelah tiga hingga lima bulan asupan yang tidak memadai dan sembuh dengan suplementasi.

Namun, ada banyak penyebab potensial keratosis pilaris lainnya, sehingga keberadaannya saja tidak cukup untuk mendiagnosis defisiensi vitamin C.

2. Rambut sangat berlekuk-lekuk

Kekurangan vitamin C juga dapat menyebabkan rambut tumbuh dalam bentuk sangat berlekuk-lekuk seperti spiral atau melingkar karena cacat yang berkembang pada struktur protein rambut saat tumbuh.

Baca juga: 14 Makanan yang Mengandung Vitamin C Tinggi

Bentuk rambut pembuka botol (corkscrew hairs) ini adalah salah satu tanda khas kekurangan vitamin C, tetapi mungkin tidak terlihat jelas karena rambut yang rusak tersebut lebih cenderung putus atau rontok.

Kelainan rambut sering kali sembuh dalam waktu satu bulan setelah perawatan dengan jumlah vitamin C yang cukup.

3. Bintik merah pada kulit

Folikel rambut di permukaan kulit mengandung banyak pembuluh darah kecil yang memasok darah dan nutrisi ke area tersebut.

Ketika tubuh kekurangan vitamin C, pembuluh darah kecil ini bisa menjadi rapuh dan mudah pecah, sehingga menyebabkan bintik-bintik kecil berwarna merah cerah muncul di sekitar folikel rambut.

Kondisi ini dikenal sebagai perdarahan perifollicular.

Mengonsumsi suplemen vitamin C biasanya mengatasi gejala ini dalam dua minggu.

4. Kuku jari berbentuk sendok dengan bintik atau garis merah

Kuku berbentuk sendok dicirikan oleh bentuk cekung dan sering kali tipis dan rapuh.

Baca juga: Manfaat Vitamin C untuk Kecantikan dan Cara Penggunaannya

Kondisi ini lebih sering dikaitkan dengan anemia defisiensi besi, tetapi juga dapat dikaitkan dengan gejala kekurangan vitamin C.

Bintik merah atau garis vertikal pada bantalan kuku yang dikenal sebagai perdarahan serpihan juga dapat muncul selama defisiensi vitamin C karena pembuluh darah yang melemah dan mudah pecah.

Meskipun tampilan visual kuku jari tangan dan kaki dapat membantu menentukan kemungkinan kekurangan vitamin C, perlu diperhatikan bahwa ini tidak dianggap diagnostik.

5. Kulit kering dan rusak

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com