Mendorong Anda untuk minum adalah cara lain, di mana tubuh Anda mencoba untuk memperbaiki rasio natrium-air.
Peningkatan asupan cairan yang diakibatkannya dapat menyebabkan Anda buang air kecil lebih banyak dari biasanya.
Di sisi lain, gagal mengasup cairan setelah mengonsumsi garam dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan kadar natrium dalam tubuh naik di atas tingkat yang aman, yang mengakibatkan kondisi yang dikenal sebagai hypernatremia.
Hypernatremia dapat menyebabkan air keluar dari sel-sel Anda dan masuk ke dalam darah, sebagai upaya untuk mengencerkan kelebihan natrium.
Jika tidak ditangani, perubahan cairan ini dapat menyebabkan kebingungan, kejang, koma, dan bahkan kematian.
Baca juga: 7 Penyebab Dehidrasi yang Perlu Diwaspadai
Gejala hypernatremia lainnya termasuk:
Makan terlalu banyak garam dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan, terutama tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Penelitian menunjukkan bahwa diet tinggi garam secara signifikan dapat meningkatkan tekanan darah.
Di sisi lain, menurunkan kandungan garam dari diet seseorang dapat membantu menurunkan tingkat tekanan darah mereka.
Misalnya, dua ulasan besar yang diterbitkan dalam British Medical Journal (BMJ) pada 2013 dan jurnal Global Heart pada 2015, melaporkan bahwa pengurangan asupan garam 4,4 gram per hari dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik (angka atas dan bawah pembacaan) masing-masing hingga 4,18 mmHg dan 2,06 mmHg.
Baca juga: Berapa Tekanan Darah Normal pada Orang Dewasa?
Namun, penurunan yang diamati hampir dua kali lebih besar pada individu dengan hipertensi, dibandingkan dengan mereka yang memiliki tekanan darah dalam kisaran normal.
Selain itu, efek ini dianggap lebih kuat secara signifikan pada individu yang sensitif terhadap garam dibandingkan pada mereka yang tidak sensitif terhadap garam.
Obesitas dan penuaan juga memperkuat efek peningkatan tekanan darah dari diet tinggi garam.
5. Dapat meningkatkan risiko kanker perut
Beberapa penelitian mengaitkan diet tinggi garam dengan risiko kanker perut yang lebih tinggi.
Sebuah tinjauan dalam Clinical Nutrition pada 2012 yang melibatkan lebih dari 268.000 peserta, menunjukkan bahwa mereka dengan asupan garam rata-rata 3 gram per hari mungkin memiliki risiko kanker perut hingga 68 persen lebih tinggi daripada mereka yang memiliki asupan garam rata-rata 1 gram per hari.
Baca juga: 9 Makanan Penurun Asam Lambung yang Baik Dikonsumsi
Studi lain lebih lanjut yang diterbitkan dalam jurnal Gastroenterology Research and Practice pada 2012, menunjukkan bahwa orang dengan asupan garam tinggi mungkin memiliki risiko kanker perut dua kali lebih tinggi daripada mereka yang asupannya lebih rendah.
Namun, studi ini tidak secara jelas mendefinisikan apa yang dianggap asupan garam tinggi atau rendah.
Mekanisme di balik efek garam pada kanker perut belum sepenuhnya dipahami.
Namun, para ahli percaya bahwa diet tinggi garam dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap kanker perut dengan menyebabkan maag atau radang selaput perut.
6. Efek pada risiko penyakit jantung dan kematian dini
Hubungan antara diet kaya garam, penyakit jantung, dan kematian dini masih agak kontroversial.
Baca juga: Kenali 11 Tanda Seseorang Mungkin Akan Meninggal Dunia