Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/01/2021, 08:05 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa asupan garam yang tinggi menyebabkan peningkatan tekanan darah dan pengerasan pembuluh darah dan arteri.

Pada gilirannya, perubahan ini dapat menyebabkan risiko penyakit jantung dan kematian dini yang lebih tinggi.

Misalnya, sebuah studi 20 tahun mencatat bahwa peserta yang mengonsumsi kurang dari 5,8 gram garam per hari memiliki tingkat kematian terendah, sedangkan mereka yang mengonsumsi lebih dari 15 gram garam per hari memiliki tingkat kematian tertinggi. Studi ini telah diterbitkan dalam Gastroenterology Research and Practice pada 2016.

Namun, yang lain berpendapat bahwa diet tinggi garam tidak memiliki efek pada kesehatan jantung atau umur panjang dan diet rendah garam sebenarnya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan kematian.

Hasil studi yang berbeda ini dapat dijelaskan oleh perbedaan dalam desain studi, metode yang digunakan untuk memperkirakan asupan natrium, dan faktor peserta, seperti berat badan, sensitivitas garam, dan masalah kesehatan lain yang mungkin dihadapi peserta.

Meskipun makan terlalu banyak garam mungkin tidak meningkatkan risiko penyakit jantung atau kematian dini bagi semua orang, diperlukan lebih banyak penelitian sebelum kesimpulan yang kuat dapat dibuat.

Baca juga: 4 Gejala Penyakit Jantung Koroner yang Perlu Diwaspadai

7. Bahayakan otak

Garam selama bertahun-tahun disebut-sebut sebagai penyebab tekanan darah tinggi.

Sekarang penelitian baru menunjukkan diet tinggi garam dapat membahayakan otak Anda juga.

Melansir WebMD, studi terbaru untuk menunjukkan hubungan antara diet tinggi garam dan memori dan masalah berpikir dilakukan pada tikus.

Tetapi penelitian sebelumnya pada manusia menunjukkan adanya hubungan antara diet tinggi garam dan kesehatan otak.

Dalam studi terbaru, para peneliti memberi makan tikus 8 atau 16 kali jumlah garam normal dalam makanan mereka.

Dalam 8 hingga 12 minggu, tikus menunjukkan tanda-tanda ingatan dan masalah berpikir. Mereka kesulitan membedakan objek baru dan yang sudah mereka kenal.

Semakin sulit bagi tikur untuk melewati labirin dan mereka juga tidak bisa membangun sarang.

Baca juga: 5 Buah yang Bagus untuk Kesehatan Otak

Semua perilaku ini sangat penting dalam interaksi tikus dengan dunia.

Kondisi ini diterjemahkan pada manusia sebagai gangguan kognitif parah atau demensia.

Bagi manusia, gangguan tersebut seperti mengalami gangguan memori, disorientasi, dan tidak bisa berpakaian, memasak, membayar tagihan, atau melakukan hal-hal sehari-hari lainya.

8. Penipisan tulang

Merangkum Harvard Edu, terlalu banyak mengasup natrium (dalam garam) dapat juga menyebabkan hilangnya kalsium, beberapa di antaranya mungkin ditarik dari tulang.

Kondisi ini pun bisa membuat tulang menjadi lebih lemah. Dalam jangka waktu yang lama, kehilangan kalsium yang berlebih tersebut dapat berkaitan dengan risiko osteoporosis, terutama pada wanita pascamenopause.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau