Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/01/2021, 08:00 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

3. Mengurangi risiko kanker

Beras merah mengandung tiga jenis fenolat yang berbeda, yaitu antioksidan yang terkandung secara alami pada tumbuhan.

Antioksidan dapat mengurangi risiko kanker dengan menjaga radikal bebas tidak merusak sel.

Jumlah fenolat di nasi putih jauh lebih sedikit daripada nasi merah. Hal ini disebabkan karena hilangnya fenolat selama proses pengolahan padi dan beras.

4. Menjaga kesehatan pencernaan

Serat tidak larut yang dimiliki nasi merah memberikan efek bagus pada gerakan usus yang teratur.

Baca juga: Sumber Karbohidrat Selain Nasi dari Pangan Lokal

Saat gerakan usus baik, maka terjadi pengurangan risiko wasir dan meningkatkan kesehatan usus.

5. Memberikan energi dalam waktu singkat

Nasi putih adalah sumber energi terbaik karena kandungan tinggi karbohidrat dan rendah serat.

Bagi Anda yang membutuhkan energi dalam jumlah besar setiap harinya, maka nasi putih adalah pilihan terbaiknya.

Dampak buruk yang mungkin terjadi

Dengan berbagai manfaat nasi tadi bukan berarti nasi tidak memiliki dampak buruk.

Nasi adalah salah satu pemicu paling umum dari FPIES (Food Protein-Induced Enterocolitis Syndrome). Sindrom ini hampir mirip alergi.

FPIES ini biasanya terjadi pada bayi dan anak kecil. Fungsi pencernaan akan terganggu bila terserang sindrom. Nasi dipercaya jadi salah satu penyebabnya.

Dampak buruk lain dari nasi adalah kandungan arsen, bahan kimia beracun dalam biji-bijian.

Arsenik ini sebenarnya kandungan alami tanah. Sayangnya penggunaan pupuk dan pestisida membuat kandungan arsenik jadi meningkat drastis.

Baca juga: 7 Makanan Pengganti Nasi untuk Diet Sehat

Padi adalah tanaman biji-bijian yang paling berisiko memiliki kandungan arsen tinggi karena ditanam di air.

Apabila arsen ini masuk ke tubuh maka beberapa organ vital tubuh akan terganggu.

Untuk mengatasi dampak buruk nasi, kuncinya ada di cara memasak dan porsi konsumsinya. Konsultasikan konsumsi nasi Anda dengan ahli gizi atau dokter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com