KOMPAS.com - Intoleransi gluten adalah gangguan pencernaan yang terjadi karena tubuh tidak mampu mencerna gluten.
Gluten sendiri adalah jenis protein yang biasanya ditemukan dalam gandum, jelai (barley), dan gandum hitam (rey).
Seperti diketahui, berbagai bahan makanan ini terkadang sulit dihindari karena kerap diolah menjadi berbagai sajian, seperti mi, pasta, kue kering, sereal gandum, termasuk roti, dan pastry.
Baca juga: 17 Makanan yang Mengandung Protein Tinggi
Pada umumnya, gluten aman untuk dikonsumsi.
Tapi, pada orang dengan intoleransi terhadap gluten, masalah kesehatan bisa jadi muncul setelah mengonsumsi makanan yang mengandung senyawa tersebut.
Penyakit celiac adalah bentuk intoleransi gluten yang paling parah.
Penyait celiac adalah penyakit autoimun yang mempengaruhi sekitar 1 persen populasi dan dapat menyebabkan kerusakan pada sistem pencernaan.
Namun, 0,5-13 persen orang mungkin juga memiliki sensitivitas gluten non-celiac, bentuk intoleransi gluten yang lebih ringan yang masih dapat menyebabkan masalah.
Kedua bentuk intoleransi gluten dapat menyebabkan gejala yang meluas, banyak di antaranya tidak ada hubungannya dengan pencernaan.
Baca juga: 12 Makanan yang Mengandung Gas Tinggi
Berikut ini adalah tanda dan gejala utama intoleransi gluten:
1. Perut kembung
Perut kembung adalah saat Anda merasa perut Anda membesar atau penuh dengan gas setelah Anda makan. Ini bisa membuat Anda merasa begitu tidak nyaman.
Melansir Health Line, meskipun perut kembung sangat umum terjadi dan dapat memiliki banyak penjelasan, hal itu mungkin juga merupakan tanda intoleransi gluten.
Faktanya, rasa kembung adalah salah satu keluhan paling umum dari orang-orang yang sensitif atau tidak toleran terhadap gluten.
Sebuah studi menunjukkan bahwa 87 persen orang yang dicurigai memiliki sensitivitas gluten non-celiac mengalami perut kembung.
2. Diare, sembelit, dan feses bau
Kadang-kadang mengalami diare dan sembelit adalah hal yang normal, tetapi ini dapat menjadi perhatian jika terjadi secara teratur.
Kondisi ini juga merupakan gejala umum dari intoleransi gluten.
Penderita penyakit celiac mengalami peradangan di usus kecil setelah makan gluten.
Baca juga: 5 Warna Feses dan Penyakit di Baliknya
Kondisi ini merusak lapisan usus dan menyebabkan penyerapan nutrisi yang buruk, mengakibatkan ketidaknyamanan pencernaan yang signifikan dan sering diare atau sembelit.
Namun, gluten juga dapat menyebabkan gejala pencernaan pada beberapa orang yang tidak menderita penyakit celiac.
Lebih dari 50 persen individu yang sensitif terhadap gluten secara teratur mengalami diare, sementara sekitar 25 persen mengalami sembelit.
Selain itu, individu dengan penyakit celiac mungkin mengalami feses yang pucat dan berbau busuk karena penyerapan nutrisi yang buruk.
Diare yang sering dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan utama, seperti kehilangan elektrolit, dehidrasi, dan kelelahan.
3. Sakit perut
Sakit perut sangat umum terjadi dan bisa disebabkan oleh banyak hal.
Namun, sakit perut juga bisa menjadi satu-satunya gejala intoleransi terhadap gluten .
Hingga 83 pesen dari orang dengan intoleransi gluten dilaporkan mengalami sakit perut dan ketidaknyamanan setelah makan gluten.
Baca juga: 9 Penyebab Sakit Perut dan Diare yang Terjadi Bersamaan
4. Sakit kepala
Banyak orang mengalami sakit kepala atau migrain sesekali.
Menariknya, penelitian telah menunjukkan bahwa individu yang tidak toleran gluten mungkin lebih rentan terhadap migrain daripada yang lain.
Jika Anda mengalami sakit kepala atau migrain biasa tanpa sebab yang jelas, Anda mungkin sensitif terhadap gluten.