Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Penyebab Retensi Air dalam Tubuh yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 17/02/2021, 12:06 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Orang dengan masalah mobilitas atau gaya hidup yang tidak banyak bergerak dapat mengembangkan edema di kaki bagian bawah.

Terlalu jarang digunakan dapat menyebabkan pompa otot betis kehilangan kekuatan.

Langkah ini mungkin dapat membantu untuk mengatasi masalah tersebut:

  • Jaga agar kaki tetap terangkat
  • Kenakan stoking kompresi
  • Latihan gerakan, seperti menaikkan dan menurunkan kaki atau memutar pergelangan kaki

Baca juga: 3 Cara Mengukur Obesitas, Mana yang Terbaik?

7. Obesitas

Orang dengan obesitas mungkin mengalami pembengkakan karena kelebihan berat badan yang mereka bawa.

Obesitas juga dapat meningkatkan risiko hipertensi, penyakit ginjal, dan penyakit jantung yang semuanya dapat mengakibatkan edema.

Obesitas juga meningkatkan risiko sindrom metabolik, yang meliputi diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, dan masalah kesehatan lainnya.

8. Malnutrisi

Albumin adalah protein yang membantu tubuh manusia mengatur cairan.

Ketika seseorang mengalami kekurangan protein yang parah, mungkin lebih sulit bagi tubuh mereka untuk memindahkan cairan interstisial kembali ke kapiler.

Ketika seseorang kekurangan gizi parah, mereka dapat mengembangkan kwashiorkor (kondisi kurang gizi yang dapat mengakibatkan kematian).

Gejala kwashiorkor berupa hilangnya massa otot dan perut membesar. Ini karena retensi cairan di jaringan tubuh.

Baca juga: 11 Makanan yang Mengandung Lemak Tinggi tapi Justru Menyehatkan

9. Infeksi dan alergi

Peran sistem kekebalan adalah untuk melindungi tubuh dari penyakit dan infeksi.

Ketika sistem kekebalan mendeteksi ancaman yang tidak diinginkan, seperti bakteri atau alergen, maka serangan itu akan meningkat. Peradangan adalah dampak dari proses ini.

Saat peradangan terjadi, tubuh melepaskan histamin.

Histamin sendiri dapat menyebabkan celah antara sel-sel dinding kapiler melebar. Ini dilakukan untuk memungkinkan sel darah putih yang melawan infeksi mencapai tempat peradangan.

Namun, itu juga dapat memungkinkan cairan bocor dari kapiler ke jaringan sekitarnya.

Pembengkakan yang terjadi biasanya bersifat jangka pendek.

Orang dengan peradangan jangka panjang mungkin mengalami retensi air.

Baca juga: 16 Penyakit pada Manusia yang Disebabkan oleh Virus

10. Efek samping pengobatan

Beberapa obat juga dapat menyebabkan retensi air.

Ini termasuk:

  • Calcium-channel blockers (CCBs)
  • Obat anti inflamasi nonsteroid
  • Gabapentin
  • Beberapa terapi hormonal, termasuk beberapa pil KB
  • Prednison, yang merupakan kortikosteroid
  • Beberapa obat diabetes

Siapa pun yang memiliki kekhawatiran tentang pembengkakan saat menggunakan obat harus berbicara dengan dokter. Dokter mungkin dapat mengubah dosis atau menyarankan alternatif obat lain.

11. Kondisi hormonal

Ketidakseimbangan hormon dapat menyebabkan retensi cairan dengan cara berikut:

  • Menstruasi: Perubahan keseimbangan hormonal dapat menyebabkan penumpukan cairan sebelum menstruasi. Seseorang mungkin mengalami kembung dan nyeri payudara sebagai akibatnya.
  • Masalah tiroid: Kelenjar tiroid melepaskan hormon yang berperan dalam mengatur kadar cairan. Oleh karena itu, orang dengan kondisi yang memengaruhi kelenjar tiroid mungkin mengalami retensi air.
  • Sindrom Cushing: Kondisi ini menyebabkan kelenjar adrenal memproduksi terlalu banyak hormon steroid, yang menyebabkan pembengkakan di kaki.

Baca juga: 19 Makanan Pengganti Nasi yang Memiliki Energi dan Zat Gizi Setara

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com