Orang dengan masalah mobilitas atau gaya hidup yang tidak banyak bergerak dapat mengembangkan edema di kaki bagian bawah.
Terlalu jarang digunakan dapat menyebabkan pompa otot betis kehilangan kekuatan.
Langkah ini mungkin dapat membantu untuk mengatasi masalah tersebut:
Baca juga: 3 Cara Mengukur Obesitas, Mana yang Terbaik?
7. Obesitas
Orang dengan obesitas mungkin mengalami pembengkakan karena kelebihan berat badan yang mereka bawa.
Obesitas juga dapat meningkatkan risiko hipertensi, penyakit ginjal, dan penyakit jantung yang semuanya dapat mengakibatkan edema.
Obesitas juga meningkatkan risiko sindrom metabolik, yang meliputi diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, dan masalah kesehatan lainnya.
8. Malnutrisi
Albumin adalah protein yang membantu tubuh manusia mengatur cairan.
Ketika seseorang mengalami kekurangan protein yang parah, mungkin lebih sulit bagi tubuh mereka untuk memindahkan cairan interstisial kembali ke kapiler.
Ketika seseorang kekurangan gizi parah, mereka dapat mengembangkan kwashiorkor (kondisi kurang gizi yang dapat mengakibatkan kematian).
Gejala kwashiorkor berupa hilangnya massa otot dan perut membesar. Ini karena retensi cairan di jaringan tubuh.
Baca juga: 11 Makanan yang Mengandung Lemak Tinggi tapi Justru Menyehatkan
9. Infeksi dan alergi
Peran sistem kekebalan adalah untuk melindungi tubuh dari penyakit dan infeksi.
Ketika sistem kekebalan mendeteksi ancaman yang tidak diinginkan, seperti bakteri atau alergen, maka serangan itu akan meningkat. Peradangan adalah dampak dari proses ini.
Saat peradangan terjadi, tubuh melepaskan histamin.
Histamin sendiri dapat menyebabkan celah antara sel-sel dinding kapiler melebar. Ini dilakukan untuk memungkinkan sel darah putih yang melawan infeksi mencapai tempat peradangan.
Namun, itu juga dapat memungkinkan cairan bocor dari kapiler ke jaringan sekitarnya.
Pembengkakan yang terjadi biasanya bersifat jangka pendek.
Orang dengan peradangan jangka panjang mungkin mengalami retensi air.
Baca juga: 16 Penyakit pada Manusia yang Disebabkan oleh Virus
10. Efek samping pengobatan
Beberapa obat juga dapat menyebabkan retensi air.
Ini termasuk:
Siapa pun yang memiliki kekhawatiran tentang pembengkakan saat menggunakan obat harus berbicara dengan dokter. Dokter mungkin dapat mengubah dosis atau menyarankan alternatif obat lain.
11. Kondisi hormonal
Ketidakseimbangan hormon dapat menyebabkan retensi cairan dengan cara berikut:
Baca juga: 19 Makanan Pengganti Nasi yang Memiliki Energi dan Zat Gizi Setara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.