Di sisi lain, penurunan berat badan telah terbukti meningkatkan kontrol gula darah.
Dalam sebuah penelitian, 35 orang gemuk kehilangan rata-rata 6,6 kg selama 12 minggu saat mereka menjalani diet 1.600 kalori sehari.
Gula darah mereka turun rata-rata 14 persen.
Dalam studi lain terhadap orang-orang tanpa diabetes, penurunan berat badan ditemukan menurunkan kejadian diabetes tipe 2 sebesar 58 persen.
Baca juga: 3 Cara Mengukur Obesitas, Mana yang Terbaik?
5. Perbanyak olahraga
Olahraga dapat membantu mengontrol lonjakan gula darah dengan meningkatkan sensitivitas sel terhadap hormon insulin.
Olahraga juga menyebabkan sel otot menyerap gula dari darah, membantu menurunkan kadar gula darah.
Baik olahraga intensitas tinggi maupun intensitas sedang terbukti dapat mengurangi risiko lonjakan gula darah.
Sebuah studi menemukan peningkatan serupa dalam kontrol gula darah pada 27 orang dewasa yang melakukan olahraga intensitas sedang atau tinggi.
Sementara itu, studi lain menemukan olahraga yang dilakukan sebelum sarapan bisa mengontrol gula darah lebih efektif daripada olahraga yang dilakukan setelah sarapan.
Meningkatkan olahraga juga memiliki manfaat tambahan untuk membantu penurunan berat badan sebagai pukulan ganda untuk memerangi lonjakan gula darah.
Baca juga: Bagaimana Olahraga yang Tepat untuk Tingkatkan Daya Tahan Tubuh?
6. Makan lebih banyak serat
Serat terdiri dari bagian makanan nabati yang tidak dapat dicerna oleh tubuh.
Nutrisi ini sering dibagi menjadi dua kelompok, yakni serat larut dan serat tidak larut.
Serat larut khususnya, dapat membantu mengontrol lonjakan gula darah.
Hal itu dikarenakan, serat ini larut dalam air untuk membentuk zat seperti gel yang dapat membantu memperlambat penyerapan karbohidrat di usus.
Reaksi itu bisa menghasilkan kenaikan dan penurunan gula darah yang stabil.
Serat juga bisa membuat seseorang merasa kenyang lebih lama, mengurangi nafsu makan dan asupan makanan.
Sumber serat larut yang baik meliputi:
Baca juga: 20 Makanan yang Mengandung Serat Tinggi
7. Minum lebih banyak air
Tidak minum cukup air dapat menyebabkan lonjakan gula darah.
Jadi, cukupi kebutuhan air putih harian sebagai cara mengontrol gula darah tetap stabil.
Saat seseorang mengalami dehidrasi, tubuh mereka menghasilkan hormon yang disebut vasopresin.
Hormon ini dapat mendorong ginjal untuk menahan cairan dan menghentikan tubuh membuang kelebihan gula dalam urine.
Vasopresin juga dapat mendorong hati untuk melepaskan lebih banyak gula ke dalam darah.
Sebuah studi terhadap 3.615 orang menemukan bahwa mereka yang minum setidaknya 34 ons (sekitar 1 liter) air sehari memiliki 21 persen lebih kecil kemungkinan untuk mengembangkan gula darah tinggi daripada mereka yang minum 16 ons (473 ml) atau kurang sehari.
Sementara, sebuah studi jangka panjang pada 4.742 orang di Swedia menemukan bahwa, selama 12,6 tahun, peningkatan vasopresin dalam darah dikaitkan dengan peningkatan resistensi insulin dan diabetes tipe 2.
Untuk mendapatkan cairan, jangan lupa lebih baik pilih air putih daripada jus manis atau soda, karena kandungan gula dari dua minuman ini akan menyebabkan lonjakan gula darah.
Baca juga: 9 Bahaya Tak Minum Air Putih 8 Gelas Sehari
8. Masukkan sedikit cuka apel ke dalam makanan
Cuka, terutama cuka apel, ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.
Melansir Medical News Today, cuka apel telah dikaitkan dengan manfaat penurunan berat badan, pengurangan kolesterol, sifat antibakteri, dan kontrol gula darah.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi cuka dapat meningkatkan respons insulin dan mengurangi lonjakan gula darah.
Sementara, sebuah studi menemukan cuka secara signifikan mengurangi gula darah pada peserta yang baru saja mengonsumsi makanan yang mengandung 50 gram karbohidrat.
Studi tersebut juga menemukan bahwa semakin kuat cuka, semakin rendah gula darahnya.
Studi lain melihat efek cuka pada gula darah setelah partisipan mengonsumsi karbohidrat. Ditemukan bahwa cuka dapat meningkatkan sensitivitas insulin antara 19 persen dan 34 persen.