Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

13 Penyebab Nyeri Dada yang Datang dan Pergi

Kompas.com - 27/02/2021, 21:20 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

10. Serangan panik

Serangan panik dapat terjadi secara tiba-tiba atau karena peristiwa yang membuat sangat stres atau menakutkan.

Orang yang mengalami serangan panik mungkin merasakan nyeri dada, yang mungkin disalahartikan sebagai serangan jantung.

11. Kostokondritis

Kostokondritis terjadi ketika tulang rawan yang menghubungkan tulang rusuk ke tulang dada meradang.

Kostokondriitis atau costochondritis dapat disebabkan oleh cedera, infeksi, atau artritis.

Nyeri akibat kostokondritis biasanya terjadi di sisi kiri tulang dada dan bisa bertambah parah saat penderita bernapas dalam-dalam atau batuk.

12. Emboli paru

Emboli paru terjadi ketika gumpalan darah yang terbentuk di tempat lain di tubuh tersangkut di paru-paru.

Dalam kasus emboli paru, nyeri dada dapat terjadi saat menarik napas dalam-dalam serta bisa disertai dengan sesak napas dan peningkatan detak jantung.

Baca juga: 3 Penyebab Emboli Paru yang Perlu Diwaspadai

Emboli paru adalah keadaan darurat medis.

Jika Anda merasa menderitanya atau merasakan gejala emboli paru, lebih baik segera cari perawatan medis.

13. Kanker paru-paru

Nyeri dada termasuk menjadi gejala umum kanker paru-paru.

Pada kasus kanker paru-paru, sering kali nyeri dada akan terasa lebih buruk saat penderita batuk atau menarik napas dalam-dalam.

Gejala kanker paru-paru lain yang mungkin Anda perhatikan, termasuk:

  • Batuk terus-menerus
  • Peenurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan,
  • Sesak napas

Siapa saja sangat disarankan untuk segera mencari pertolongan medis darurat jika mengalami nyeri dada yang tidak diketahui penyebabnya atau yakin bahwa mungkin mengalami serangan jantung.

Jika Anda mengalami serangan jantung, perawatan yang tepat dapat menyelamatkan hidup.

Baca juga: 7 Cara Membersihkan Paru-paru Karena Rokok dan Polusi

Diagnosis penyebab nyeri dada datang dan pergi

Melansir WebMD, untuk mendiagnosis nyeri dada, dokter biasanya akan terlebih dahulu mengambil riwayat kesehatan pasien, melakukan pemeriksaan fisik, dan menanyakan gejala.

Dalam beberapa kasus, lokasi nyeri dapat membantu memberikan gambaran tentang kemungkinan penyebabnya.

Misalnya, nyeri di sisi kiri dapat dikaitkan dengan jantung, paru-paru kiri, atau karena kostokondritis.

Sementara, nyeri di sisi kanan mungkin karena batu empedu atau paru-paru kanan.

Contoh tes tambahan yang mungkin digunakan dokter untuk membuat diagnosis penyebab nyeri dada datang dan hilang, meliputi:

  • Tes darah yang dapat membantu untuk menunjukkan sejumlah kondisi, termasuk serangan jantung, emboli paru, atau infeksi
  • Teknologi pencitraan seperti rontgen dada, CT scan, atau MRI scan untuk memvisualisasikan jaringan dan organ dada
  • Elektrokardiogram (EKG) untuk memeriksa aktivitas listrik jantung Anda
  • Angiogram koroner atau paru untuk melihat apakah arteri di jantung atau paru-paru menyempit atau tersumbat
  • Ekokardiografi yang menggunakan gelombang suara untuk membuat gambar jantung
  • Pengujian stres, untuk melihat bagaimana jantung merespons stres atau tenaga
  • Endoskopi untuk memeriksa masalah di kerongkongan atau perut yang mungkin terkait dengan GERD atau tukak lambung
  • Biopsi yang melibatkan pengambilan dan pemeriksaan sampel jaringan

Baca juga: 4 Penyebab Nyeri Dada Selain Penyakit Jantung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau