KOMPAS.com - Myalgia atau nyeri otot bisa membuat penderitanya merasakan pegal, kram, ototnya seperti ditusuk-tusuk, atau terasa panas.
Nyeri otot terkadang hanya muncul di salah satu area tubuh. Tapi, ada juga yang merasakannya di sekujur tubuh.
Masalah kesehatan ini bisa berlangsung dalam waktu yang singkat atau berkepanjangan.
Baca juga: Kenali Apa itu Myalgia, Nyeri Otot yang Bisa Menyerang Setiap Orang
Melansir Cleveland Clinic, penyebab nyeri otot bisa beragam, antara lain:
Baca juga: 6 Cara Menghilangkan Nyeri Otot Setelah Olahraga
Untuk menentukan diagnosis pasti penyebab nyeri otot, dokter biasanya melakukan pemeriksaan kesehatan.
Selain pemeriksaan fisik, di beberapa kasus dokter juga menyarankan tes darah sampai tes pencitraan.
Setelah ditemukan diagnosis tepat, penyedia layanan kesehatan baru menentukan jenis perawatan yang paling tepat.
Cara megatasi nyeri otot salah satunya menggunakan obat sesuai dengan penyebab mendasarnya.
Berikut beberapa jenis obat nyeri otot yang biasanya diresepkan atau direkomendasikan dokter:
Baca juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Badan Pegal-pegal
Melansir Verywell Health, obat nyeri otot salah satunya adalah jenis anti-inflamasi nonsteroid atau nonsteroidal anti-inflammatories (NSAID).
NSAID direkomendasikan untuk pengobatan nyeri otot terkait ketegangan, cedera otot, dan sindrom kelelahan kronis.
Contoh obat NSAID bisa berupa ibuprofen, naproxen, aspirin, acetaminophen,
Obat untuk nyeri otot lainnya dapat berupa obat perileks otot atau relaksan otot.
Obat perileks otot jamak digunakan untuk mengatasi nyeri otot akibar cedera otot akut.
Contoh obat perileks otot yakni cyclobenzaprine dan tizanidine.
Baca juga: 7 Cara Mengatasi Kaki Pegal-pegal