Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Tanda Patah Hati Mengusik Kesehatan Mental dan Fisik

Kompas.com - 22/03/2021, 20:02 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

Tapi, waspadai jika keinginan menarik diri dari teman atau lingkaran sosial terdekat ini berlarut-larut.

Kendati teman, keluarga, atau lingkaran sosial terdekat dan terpercaya tidak bisa memberikan solusi konkret; sadari bahwa kehadiran mereka bisa memberikan dukungan.

Baca juga: Apa itu Cemburu?

4. Mati rasa saat beraktivitas

Salah satu yang cukup berat dilakukan setelah patah hati adalah segera kembali beraktivitas seperti mengantor atau sekolah.

Normal apabila kalian merasakan mati rasa atau berat sekali berkonsentrasi ketika beraktivitas sesaat setelah patah hati.

Namun, waspadai apabila kondisi ini terjadi berlarut-larut. Untuk mengembalikan semangat setelah patah hati, coba ambil rehat atau jeda selama beberapa hari untuk merawat atau membuat nyaman diri sendiri.

5. Enggan peduli diri sendiri

Tanda patah hati mulai mengusik kesehatan lainnya yakni ketika orang jadi berlarut-larut malas merawat dan peduli pada diri sendiri.

Waspadai jika setelah patah hati seseorang jadi emoh sekadar mandi, menyisir rambut, atau keluar rumah sampai lebih dari dua minggu.

Kehilangan minat pada banyak hal sampai lebih dari dua minggu setelah patah hati dapat menjadi alarm seseorang butuh bantuan profesional kesehatan mental.

Baca juga: Apa itu Self Love?

6. Terobsesi dengan masa lalu

Putus cinta lalu segera tergerak kembali melanjutkan hidup (move on) memang tidak semudah membalik telapak tangan.

Tapi, waspadai jika seseorang jadi terobsesi dengan masa lalunya setelah patah hati.

Misalkan dengan terus-menerus menguntit (stalking) media sosial mantan atau masa lalunya, ingin balas dendam, atau sampai berniat menghancurkan kehidupan masa lalunya.

7. Emoh memulai hubungan baru lagi

Setelah patah hati, mengawali hubungan baru memang bukan sesuatu yang mudah bagi sebagian orang.

Wajar jika setelah patah hati seseorang ingin lebih dulu menyendiri atau melajang untuk menata hidup.

Tapi, setelah melewati fase berduka, hindari menutup diri secara ekstrem sampai selalu emoh setiap diajak membina hubungan baru.

Baca juga: Apa Itu Me Time dan Arti Pentingnya bagi Kesehatan Mental?

8. Mencari pelarian tidak sehat

IlustrasiThinkstock/KatarzynaBialasiewicz Ilustrasi
Patah hati tergolong tidak sehat apabila seseorang terus-menerus mencari pelarian negatif setelah mengalami tekanan emosional.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau