Misalkan dengan makan berlebihan, tidur terus-terusan, minum minuman beralkohol, mengonsumsi narkoba, merokok berlebihan, atau main games nonsetop.
Hal itu bisa jadi ciri-ciri seseorang sedang menyangkal patah hati dengan kegiatan lain untuk menutupi sakit emosionalnya.
Patah hati juga bisa jadi bencana bagi kesehatan mental apabila seseorang jadi susah bahagia.
Awalnya, orang yang baru patah hati biasanya sedih, terpukul, merasa tidak dihargai, atau sulit melihat segala sesuatu dalam sudut pandang positif.
Hal itu wajar karena tekanan emosional dapat membuat seseorang bisa menghancurkan perasaan seseorang.
Tapi, waspadai jika perasaan negatif dan susah bahagia itu tersebut terus berlarut-larut.
Baca juga: Bersedih Secukupnya setelah Putus Cinta Baik untuk Kesehatan Mental
Susah tidur selama beberapa hari setelah patah hati umumnya wajar. Terlebih jika seseorang yang patah hati sempat berbagi ranjang dengan sumber tekanan emosionalnya.
Tapi, waspadai jika patah hati membuat seseorang susah tidur berkepanjangan.
Ketika sudah terjadi insomnia berkepanjangan, segera cari pertolongan medis. Pasalnya, susah tidur dapat merusak kesehatan secara keseluruhan.
Untuk meminimalkan efek negatif patah hati pada kesehatan, coba tetap peduli pada diri sendiri kendati kepala dipenuhi pikiran negatif.
Caranya dengan menjaga pola makan sehat, tetap terhubung dengan orang terdekat dan terpercaya, serta hindari kontak dengan mantan atau biang patah hati.
Jika ada tanda patah hati mengusik kesehatan mental dan fisik, konsultasikan ke dokter.
Terlebih jika masalah ini sampai berlangsung lebih dari empat minggu dan tekanan emosional tak kunjung mereda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.