Saat harus melakukan pekerjaan kantor misalnya, ibu hamil disarankan untuk dapat mengambil waktu istirahat dengan bijak.
Melansir Nutrition, kehamilan merupakan waktu yang sangat menuntut bagi tubuh Anda dalam hal nutrisi dan cairan yang dibutuhkannya.
Jika Anda mempertimbangkan untuk ikut puasa Ramadhan selama kehamilan, pastikan Anda memberi tahu bidan dan atau dokter Anda sehingga mereka dapat memberi Anda beberapa saran dan melakukan pemeriksaan kesehatan yang diperlukan.
Baca juga: Peran Penting Posyandu di Tengah Pandemi
Apabila Anda memutuskan untuk berpuasa selama Ramadan, Anda mungkin ingin mempertimbangkan untuk berpuasa pada beberapa hari saja atau tidak semua hari dalam sebulan.
Misalnya, ibu hamil dapat berpuasa pada hari-hari alternatif atau di akhir pekan untuk mencoba dan membuatnya sedikit lebih mudah diatur.
Jika Anda berpuasa, dehidrasi adalah hal yang harus diwaspadai, terutama jika Ramadhan jatuh saat hari-hari musim panas yang panjang.
Rasa haus atau memiliki urine berwarna gelap bisa menjadi tanda awal dehidrasi, gejala lain mungkin termasuk pusing, sakit kepala, kelelahan, mulut kering dan jarang buang air kecil (kurang dari tiga atau empat kali sehari).
Apabila ibu hamil merasa pusing, lemas, letih, bingung atau lelah saat berpuasa, bahkan setelah istirahat, maka harus berbuka puasa dengan minuman manis untuk menggantikan gula dan cairan yang hilang, dan camilan asin atau larutan rehidrasi oral untuk menggantikan garam yang hilang.
Selain itu, ibu hamil penting juga untuk menghubungi bidan atau dokter sesegera mungkin, termasuk mempertimbangkan untuk membatalkan puasa saat mengalami tanda-tanda dehidrasi.
Baca juga: 10 Tanda Dehidrasi pada Anak yang Perlu Diwaspadai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.