Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/04/2021, 08:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Penyebab penyakit malaria yang menyerang manusia umumnya berasal dari parasit plasmodium.

Penyakit ini dapat menular dari satu manusia ke manusia lain melalui gigitan nyamuk anopheles yang terinfeksi parasit.

Begitu terinfeksi penyakit ini, penderita malaria bisa merasakan gejala penyakit ringan sampai parah, tergantung jenis parasit dan kondisi tubuh penderita.

Baca juga: 7 Cara Sederhana Agar Tidak Sering Digigit Nyamuk

Dilansir dari Mayo Clinic, tanda atau ciri-ciri penyakit malaria menjangkiti tubuh, di antaranya:

  • Demam
  • Badan panas dingin
  • Tidak enak badan
  • Sakit kepala
  • Mual
  • Muntah
  • Diare
  • Sakit perut
  • Nyeri otot atau sendi
  • Kelelahan
  • Napas pendek-pendek dan cepat
  • Detak jantung cepat
  • Batuk

Baca juga: 7 Alasan Kenapa Seseorang Sering Digigit Nyamuk Ketimbang yang Lainnya

Beragam gejala penyakit malaria di atas sekilas mirip flu atau penyakit infeksi lainnya.

Tanda dan ciri-ciri penyakit di atas biasanya muncul dalam beberapa minggu setelah penderita digigit nyamuk yang terinfeksi.

Awalnya penderita bisa merasakan badannya menggigil kedinginan, lalu suhu tubuhnya meningkat, diikuti keluarnya keringat, kemudian suhu tubuh berangsur normal.

Namun, ada juga beberapa jenis parasit penyebab penyakit malaria yang tertidur di dalam tubuh (dorman) selama setahun. Gejala penyakit ini baru muncul saat kondisi tubuh tidak fit.

Baca juga: Apa yang Terjadi dengan Tubuh setelah Digigit Nyamuk Demam Berdarah?

Penyebab penyakit malaria

Melansir NHS, dari sekian jenis parasit plasmodium, penyakit malaria kebanyakan disebabkan oleh:

  • Plasmodium falciparum

Parasit ini jamak ditemukan di Afrika. Jenis biang penyakit malaria ini paling umum menyerang dan bisa memicu infeksi parah yang berdampak fatal di seluruh dunia.

  • Plasmodium vivax

Parasit ini biasanya ditemukan di Asia dan Amerika Selatan. Parasit ini menyebabkan gejala malaria yang lebih ringan daripada Plasmodium falciparum.

Kendati ringan, namun biang penyakit dapat bertahan di hati atau liver sampai tiga tahun, dan dapat menyebabkan kekambuhan.

Baca juga: Tak Hanya Cantik, 7 Tanaman Hias Ini Usir Nyamuk DBD

  • Plasmodium ovale

Parasit ini cukup jarang dan umumnya berkembang di Afrika Barat. Biang penyakit malaria ini juga dapat bertahan di liver selama beberapa tahun tanpa menimbulkan gejala.

  • Plasmodium malariae

Parasit ini cukup langka dan biasanya hanya ditemukan di wilayah Afrika.

  • Plasmodium knowlesi

Seperti parasit dari Afrika, penyebab penyakit malaria ini juga cukup langka dan hanya ditemukan di sejumlah negara di Asia Tenggara.

Baca juga: Ciri-ciri Nyamuk Demam Berdarah (DBD)

Penularan penyakit malaria

Malaria termasuk penyakit menular yang beberapa tahun terakhir gencar diperangi organisasi kesehatan di berbagai belahan dunia.

Penyakit ini bisa menular dengan perantara gigitan nyamuk anopheles betina terinfeksi parasit plasmodium.

Nyamuk anopheles betina dikenal sebagai “nyamuk malam” karena paling sering menggigit antara senja sampai menjelang fajar.

Jika nyamuk menggigit penderita malaria, nyamuk bisa terinfeksi malaria dan menyebarkan parasit ke orang lain.

Baca juga: Berapa Lama Reaksi dari Gigitan Nyamuk Demam Berdarah?

Namun, perlu diingat, penyakit ini tidak bisa menular secara langsung dari satu penderita ke orang sekitarnya.

Setelah digigit nyamuk yang terinfeksi malaria, parasit penyebab penyakit malaria bakal memasuki aliran darah dan bersarang di liver atau hati.

Infeksi akan berkembang di liver sebelum masuk kembali ke aliran darah dan menyerang sel darah merah.

Parasit tersebut juga bisa tumbuh dan berkembang biak di sel darah merah. Secara berkala, sel darah yang terinfeksi bisa pecah, dan melepaskan lebih banyak parasit ke dalam darah.

Sel darah yang terinfeksi biasanya pecah setiap 48 sampai 72 jam. Setiap kali pecah, penderita akan mengalami demam, menggigil, dan berkeringat.

Selain menular lewat gigitan nyamuk, penyakit malaria juga bisa menular lewat transfusi darah dan berbagi jarum suntik yang tidak steril.

Baca juga: Nyamuk Demam Berdarah Menggigit pada Jam Berapa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau