KOMPAS.com – Rasa gatal di sekitar testis atau skrotum pria pada umumnya bukanlah hal yang aneh.
Berkeringat di area selangkangan setelah melakukan aktivitas di siang hari dapat menyebabkan testis pria lebih gatal dari biasanya.
Bahkan tidak mandi selama beberapa hari saja bisa membuatnya gatal sampai kemudian dibersihkan.
Baca juga: Mengenal Penyebab dan Cara Mudah Mengatasi Penis Gatal
Tetapi, kondisi fisik dan medis lainnya juga bisa menyebabkan testis gatal.
Beberapa kondisi ini mungkin mengharuskan Anda berkonsultasi dengan dokter tentang rencana perawatan atau pengobatan untuk mengatasi sumber gatal.
Berikut ini adalah beberapa kemungkinan penyebab testis gatal yang baik diwaspadai:
1. Iritasi
Melansir Health Line, kulit kering di sekitar area genital Anda biasa terjadi jika Anda berjalan-jalan atau melakukan aktivitas dalam cuaca panas yang kering.
Berolahraga dalam waktu lama juga dapat menyebabkan iritasi atau lecet pada kulit. Dalam beberapa kasus, kulit bisa terkelupas hingga menyebabkan pendarahan.
Beberapa tanda umum lecet dan iritasi pada testis meliputi:
Baca juga: Penis Jarang Ereksi Saat Bangun Tidur pada Pagi Hari, Normalkah?
2. Infeksi jamur
Banyak jamur hampir tidak terlihat dengan mata telanjang.
Jamur biasanya hidup dalam koloni besar yang juga hampir tidak terlihat, bahkan saat mereka hidup di tubuh Anda.
Infeksi jamur dapat dengan mudah berkembang di sekitar area genital dan testis Anda jika Anda melakukan hubungan seks tanpa kondom atau kebersihan yang buruk.
Salah satu infeksi jamur yang paling umum pada alat kelamin adalah kandidiasis.
Jamur Candida sebenarnya secara normal dapat ditemukan di dalam atau di tubuh kita, yakni di usus dan kulit.
Jika tumbuh di luar kendali, Candida dapat menyebabkan infeksi.
Candida yang tumbuh tak terkendali di area genital bisa menyebabkan testis Anda gatal.
Baca juga: Penyebab Penis Ereksi Saat Bangun Tidur pada Pagi Hari
Jenis jamur lain yang disebut dermatofita juga dapat menyebabkan infeksi dan menjadi penyebab testis gatal.
Selain gatal pada area testis, gejala infeksi jamur lainnya yang bisa terjadi termasuk:
2. Herpes genital
Herpes genital adalah jenis infeksi virus yang dapat menyebar saat berhubungan seks atau kontak fisik dengan kulit yang terinfeksi.
Testis Anda bisa terasa sangat gatal atau tidak nyaman saat Anda terjangkit virus ini.
Gejala herpes genital lainnya meliputi:
Baca juga: 8 Gejala Herpes Genital dan Cara Mengobatinya
4. Gonorea
Gonore adalah infeksi menular seksual (IMS) atau penyakit menular seksual (PMS) yang disebabkan oleh bakteri.
Selain area genital, infeksi bakteri ini dapat menginfeksi mulut, tenggorokan, dan rektum.
Bakteri penyebab ponore mudah ditularkan melalui hubungan seks tanpa kondom.
Gonore bisa membuat testis Anda gatal dan bengkak.
Gejala umum gonore lainnya meliputi:
Baca juga: Gonore: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, dan Cara Mencegah
Kutil kelamin disebabkan oleh human papillomavirus (HPV).
Anda mungkin saja tidak menyadari mengalami kutil kelamin karena ukurannya bisa sangat kecil.
Seperti kutil di bagian lain tubuh Anda, kutil kelamin biasanya terlihat seperti benjolan kecil yang berubah warna.
Ketuka memiliki kutil kelamin, seseorang biasanya akan merasakan rasa gatal di area kelamin, termasuk testis.
Kutil kelamin sering kali berbentuk seperti kembang kol dan muncul dalam kelompok besar bersama dengan kutil lainnya.
Kutil kelamin bisa muncul tepat di skrotum Anda atau sejauh paha bagian dalam Anda.
Jika Anda memiliki kutil kelamin, Anda mungkin melihat bengkak di area tersebut atau berdarah saat berhubungan seks.
Baca juga: Waspada Kutil Kelamin (1): Gejalanya Kerap Tak Disadari
6. Klamidia
Klamidia atau chlamydia adalah penyakit menular seks yang disebarkan oleh infeksi bakteri.
Klamidia Ini dapat menyebar bahkan jika Anda tidak ejakulasi saat berhubungan seks.
Seperti banyak PMS lainnya, klamidia juga dapat menyebar melalui seks oral dan anal seks.
Klamidia bisa membuat testis Anda gatal dan bahkan bengkak.
Klamidia biasanya hanya membuat satu testis terasa nyeri dan bengkak. Ini merupakan salah satu tanda paling jelas bahwa Anda mungkin mengalami sebuah infeksi.
Gejala klamidia lainnya yang patut diwaspadai, termasuk:
Baca juga: Klamidia: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, dan Cara Mencegah
7. Kutu rambut kemaluan
Ada kutu yang bisa hidup di rambut kemaluan di sekitar area genital, yaitu Pthirus pubis.
Seperti jenis kutu lainnya, kutu kemaluan dapat memakan darah Anda dan tidak dapat terbang atau melompat.
Kutu rambut kemaluan hanya dapat menyebar dengan melakukan kontak dengan seseorang yang memilikinya.
Hal ini dapat terjadi dengan menyentuh seseorang di area yang terkena kutu.
Kutu kemaluan tidak dapat menyebarkan penyakit atau infeksi saat memakan darah Anda. Tetapi kutu kemaluan ini dapat membuat testis dan area genital Anda terasa gatal saat merayap di rambut kemaluan.
Selain rasa gatal, Anda mungkin juga akan melihat benda seperti bubuk di celana dalam atau bintik merah atau biru kecil di kulit kemluan ketika memiliki kutu rambut kemaluan.
8. Dermatitis kontak
Dilansir dari Medical News Today, dermatitis kontak adalah peradangan berupa ruam gatal kemerahan pada kulit yang muncul akibat kontak langsung dengan zat tertentu dan mengiritasi kulit, atau merupakan reaksi alergi terhadap zat tertentu.
Hal ini kemungkinan besar terjadi ketika kulit bersentuhan dengan bahan baru, termasuk sabun mandi baru, sampo baru, deterjen baru, atau kain baru.
Dermatitis kontak dapat menyebabkan ruam merah dan gatal-gatal yang mungkin disertai juga dengan keluarnya cairan putih atau kuning dari kulit.
Ruam yang sama kemungkinan akan terjadi di area lain di tubuh jika testis gatal benar disebabkan oleh dermatitis kontak.
Baca juga: Punya Gejala Serupa, Apa Beda Alergi dan Intoleransi Makanan?
Testis gatal mungkin tidak terlalu mengkhawatirkan pada awalnya.
Dalam beberapa kasus, seseorang mungkin langsung tahu apa penyebabnya, dan mereka mungkin tidak perlu mencari perhatian medis.
Nah, ketika ruam muncul atau saat gatal terus-menerus dan intens, seseorang sebaiknya meminta dokter dengan mengesampingkan penyebab tertentu dan menentukan pengobatan yang tepat.
Selain itu, dokter harus memeriksa ruam yang berubah atau mulai keluarkan cairan.
Siapa pun yang mencurigai mereka memiliki kutu kemaluan juga harus mengunjungi dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat untuk membunuh kutu dan telurnya.
Baca juga: 3 Teknik Menunda Ejakulasi untuk Cegah Ejakulasi Dini
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.