KOMPAS.com - Diabetes adalah penyakit di mana tubuh tidak dapat memproduksi cukup insulin, tidak dapat menggunakan insulin, atau gabungan keduanya.
Kondisi ini dapat menyebabkan kadar gula dalam darah naik.
Jika kadar gula darah tidak dikontrol atau dibiarkan terus tinggi, hal itu bisa menyebabkan komplikasi.
Baca juga: Berapa Kadar Gula Darah Normal dalam Tubuh?
Dilansir dari WebMD, konsekuensi kesehatan potensial dari diabetes sering kali serius.
Diabetes dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan bisa menyebabkan masalah pada mata, ginjal, dan kulit.
Diabetes juga dapat menyebabkan disfungsi ereks dan masalah urologis lainnya pada pria.
Untungnya, banyak dari komplikasi diabetes ini yang dapat dicegah atau diobati jika penderita sanggup menaruh kesadaran dan perhatian tinggi pada kesehatannya.
Ada beragam kondisi yang bisa dicurigai sebagai gejala diabetes.
Ini beberapa gejala diabetes pada pria yang bisa terjadi:
1. Gejala awal diabetes
Melansir Medical News Today, gejala awal diabetes sering kali tidak terdeteksi karena mungkin tidak terlihat serius.
Baca juga: Penis Jarang Ereksi Saat Bangun Tidur pada Pagi Hari, Normalkah?
Beberapa gejala awal diabetes yang paling ringan meliputi:
Kondisi ini pada dasarnya adalah gejala awal diabetes yang secara umum bisa terjadi pada pria maupun wanita.
Jika diabetes dibiarkan tidak diobati, komplikasi dapat terjadi. Komplikasi ini dapat mencakup masalah dengan:
Waspadai terjadinya infeksi bakteri di kelopak mata (bintitan), folikel rambut (folikulitis), atau kuku jari tangan atau kuku kaki.
Selain itu, perhatikan adanya rasa sakit yag menusuk di tangan dan kaki.
Pasalnya, semua ini adalah sinyal bahwa Anda mungkin mengalami komplikasi diabetes.
Baca juga: 3 Teknik Menunda Ejakulasi untuk Cegah Ejakulasi Dini
Dilansir dari Health Line, diabetes juga dapat menyebabkan gejala pada pria yang berhubungan dengan kesehatan seksual.
Disfungsi ereksi termasuk salah satu kondisi yang bisa dicurigai sebagai gejala diabetes pada pria.
Disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi.
Pria dengan diabetes berisiko mengalami kondisi ini.
Menurut analisis dari 145 penelitian, lebih dari 50 persen pria dengan diabetes mengalami disfungsi ereksi.
Jadi, jika Anda mengalami disfungsi ereksi, pertimbangkan diabetes sebagai kemungkinan penyebabnya.
Selain menjadi gejala diabetes, disfungsi ereksi juga bisa menjadi gejala dari banyak masalah kesehatan lainnya, termasuk tekanan darah tinggi (hipertensi), penyakit ginjal, dan gangguan peredaran darah atau sistem saraf.
Disfugsi ereksi bisa pula disebabkan oleh stres, merokok, atau efek samping pengobatan.
Baca juga: Benarkah Ejakulasi Dini Bikin Pasangan Sulit Hamil?
3. Kerusakan pada sistem saraf otonom
Diabetes dapat merusak autonomic nervous system (ANS) atau sistem saraf otonom dan menyebabkan masalah seksual.
Sistem saraf otonom sendiri berfungsi untuk mengontrol pelebaran atau penyempitan pembuluh darah. Jika pembuluh darah dan saraf di penis terluka karena diabetes, disfungsi ereksi dapat terjadi.
Pembuluh darah bisa rusak akibat diabetes yang bisa memperlambat aliran darah ke penis. Ini adalah penyebab umum disfungsi ereksi lainnya di antara pria dengan diabetes.
Baca juga: 4 Komplikasi Diabetes dan Cara Mencegahnya
4. Ejakulasi retrograde atau ejakulasi terbalik
Pria dengan diabetes juga bisa menghadapi ejakulasi retrograde.
Ejakulasi retrograde adalah kondisi di mana sperma tidak keluar melalui ujung penis, melainkan masuk ke kandung kemih saat orgasme.
Gejala ejakulasi retrograde mungkin termasuk lebih sedikit air mani yang dikeluarkan saat ejakulasi.
5. Masalah urologi
Masalah urologi dapat terjadi pada pria penderita diabetes karena kerusakan saraf akibat diabetes. Ini termasuk kandung kemih yang terlalu aktif, ketidakmampuan untuk mengontrol buang air kecil, dan infeksi saluran kemih (ISK).
Banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko diabetes dan komplikasinya.
Ini termasuk:
Siapa saja sebaiknya segera menemui dokter jika mengalami gejala diabetes atau mencurigai menderita penyakit ini.
Baca juga: 3 Cara Mengukur Obesitas, Mana yang Terbaik?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.