KOMPAS.com - Demam sebenarnya bukanlah suatu penyakit.
Demam melainkan adalah mekanisme pertahanan tubuh terhadap infeksi yang ditandai dengan kenaikan suhu tubuh.
Merangkum Mayo Clinic, tujuan kenaikan suhu tubuh ini adalah untuk menciptakan lingkungan yang tidak ramah bagi agen penyebab penyakit seperti virus dan bakteri untuk membantu tubuh menghancurkannya.
Baca juga: Paracetamol atau Ibuprofen, Mana yang Lebih Baik untuk Obat Demam?
Suhu tubuh normal manusia berada pada kisaran angka 36,5-37,5 derajat Celcius.
Seseorang bisa dikatakan mengalami demam jika memiliki suhu tubuh di atas 37,5 derajat Celcius.
Saat masuk ke dalam tubuh, kuman akan mengeluarkan zat kimia yang beredar di dalam darah dan mencapai hipotalamus di otak.
Salah satu fungsi hipotalamus ini adalah sebagai pusat pengatur suhu tubuh.
Saat hipotalamus mendeteksi adanya kuman, suhu tubuh akan dinaikkan, misalnya hingga mencapai 38,5-40 derajat Celcius.
Jadi, demam sebetulnya punya fungsi yang baik bagi kesehatan.
Meski begitu, demam memang sebaiknya tidak dibiarkan begitu saja.
Tapi, Anda sangat disarankan untuk tidak terburu-buru langsung mengambil obat penurun panas saat demam.
Anda lebih baik mengupayakan cara alami untuk mengatasi demam.
Baca juga: Alasan Tak Boleh Buru-buru Minum Obat Penurun Panas Saat Demam
Dari sini, apakah Anda pernah menerima saran untuk memperbanyak minum air putih saat demam?
Jika pernah, sebaiknya turuti saran itu.
Pasalnya, minum banyak air putih memang penting dilakukan ketika demam.
Dilansir dari Live Strong, salah satu efek samping yang bisa terjadi dari demam adalah dehidrasi.
Nah, salah satu alasan utama minum banyak air putih penting dilakukan saat demam adalah untuk menjaga hidrasi yang tepat.
Jika Anda mengalami demam dan banyak berkeringat, Anda mungkin akan mengalami kehilangan cairan yang tidak normal, terutama jika kondisi Anda disertai dengan muntah atau diare.
Dehidrasi ini dapat memperburuk gejala dan ketidaknyamanan Anda.
Dehidrasi juga dapat menyebabkan konsekuensi yang lebih serius, seperti tekanan darah rendah yang berbahaya dan detak jantung yang cepat.
Baca juga: 4 Bahaya Dehidrasi yang Baik Diantisipasi
Jika Anda mengalami hidung tersumbat bersama dengan demam, Anda mungkin akan bernapas melalui mulut, bukan melalui hidung.
Perubahan pola pernapasan ini dapat meningkatkan risiko dehidrasi.
Bernapas melalui mulut akan melepaskan lebih banyak kelembapan daripada melalui hidung.
Anda mungkin akan mengalami mulut kering yang dapat memperparah batuk. Ini juga dapat menyebabkan Anda mendengkur dan mengganggu istirahat Anda.
Untuk memulihkan pernapasan normal, Anda dapat menggunakan dekongestan jika sesuai dengan gejala Anda.
Anda juga perlu minum lebih banyak air saat mengalami demam untuk mengimbangi kelembapan yang mungkin tidak didapat dari makanan.
Banyak orang yang melawan infeksi penyakit mungkin akan mengalami penurunan nafsu makan.
Anda mungkin juga menemukan bahwa Anda lebih banyak tidur, termasuk saat waktu makan.
Baca juga: 14 Makanan Penurun Panas Demam yang Baik Dikonsumsi
Memperbanyak minum air putih dapat membantu memastikan Anda mendapatkan cukup cairan meskipun kekurangan makanan, seperti buah-buahan dan sayuran yang biasanya memenuhi kebutuhan kelembapan tubuh.
Air putih juga memiliki keuntungan yaitu tidak membuat perut Anda sakit jika Anda tidak makan dengan normal.
Anda mungkin menemukan bahwa minum air putih akan membantu Anda tetap dingin dan lebih nyaman meskipun demam, yang dapat menyebabkan sejumlah gejala seperti sakit kepala, nyeri otot, dan perasaan lemas.
Dengan mendinginkan suhu tubuh Anda dengan meminum air putih, Anda diyakini dapat mengurangi efek dari gejala-gejala ini.
Demam menandakan kondisi abnormal yang sedang dicari oleh tubuh Anda untuk memulihkan keadaan normal.
Dengan tetap terhidrasi dengan air putih, Anda dapat memastikan bahwa tubuh Anda memiliki cairan yang dibutuhkan untuk mempercepat pemulihan Anda.
Baca juga: 3 Obat Penurun Panas yang Bisa Dibeli Tanpa Resep
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.