Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/05/2021, 16:04 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Makanan apa pun pada dasarnya bisa menyebabkan alergi. Hal ini sangat tergantung pada kondisi masing-masing orang.

Tapi, beberapa makanan mungkin ditemukan lebih sering menyebabkan alergi.

Zat yang menyebabkan reaksi alergi pada makanan atau minuman disebut sebagai "alergen".

Baca juga: Alergi: Gejala, Penyebab, Faktor Risiko, dan Cara Mengobati

Dalam kasus alergi makanan, hampir semua alergen adalah protein.

Bagi sebagian besar orang, protein ini bukanlah alergen karena sistem kekebalan tidak bereaksi terhadapnya.

Reaksi alergi bisa muncul karena sistem kekebalan tubuh salah mengenali beberapa protein dalam makanan sebagai zat berbahaya.

Kemudian tubuh meluncurkan serangkaian tindakan perlindungan, termasuk melepaskan bahan kimia seperti histamine yang bisa menyebabkan peradangan.

Reaksi alergi ini dapat muncul dalam beberapa menit hingga beberapa jam setelah mengonsumsi makanan penyebab alergi. Kondisinya bisa berbeda antarindividu.

Untuk menjadi kewaspadaan, berikut ini adalah beragam makanan yang sering menyebabkan alergi:

1. Telur

Alergi telur lebih sering terjadi pada masa kanak-kanak.

Sekitar setengah dari anak-anak yang mengalami alergi telur dilaporkan dapat sembuh pada usia 3 tahun.

Baca juga: 17 Makanan yang Mengandung Protein Tinggi

Namun, dalam beberapa kasus, alergi telur dapat menyebabkan anafilaksis atau syok anafilatik.

Anafilaksis adalah reaksi yang mengakibatkan penurunan tekanan darah secara drastis hingga mengganggu aliran darah ke seluruh jaringan tubuh.

Alhasil, penderita bisa mengalami gejala berupa sulit bernapas hingga penurunan kesadaran.

Tiga protein yang bisa menyebabkan alergi telur, yakni:

  • Ovomukoid
  • Ovalbumin
  • Conalbumin

Memasak dapat menghancurkan beberapa alergen ini. Oleh sebab itu, beberapa orang mungkin hanya menunjukkan reaksi alergi telur ketika bersinggungan dengan telur mentah.

Sementara itu, terkadang seseorang mungkin bisa bereaksi terhadap telur karena mereka alergi terhadap daging ayam, daging puyuh, daging kalkun, atau bulu burung. Kondisi disebut sindrom bird-egg.

Baca juga: 11 Kandungan Gizi dalam Telur Ayam dan Manfaatnya Bagi Tubuh

2. Ikan

Alergi ikan sering kali dapat menyebabkan reaksi yang parah, termasuk anafilaksis.

Orang dewasa lebih cenderung memiliki reaksi alergi terhadap ikan dan kerang daripada anak-anak. Hal ini mungkin terjadi karena orang dewasa memang lebih sering makan ikan daripada anak-anak.

Orang yang alergi terhadap satu jenis ikan, seperti ikan cod, sering kali bereaksi terhadap jenis ikan lainnya, seperti ikan kembung, ikan haddock, dan ikan makarel.

Hal itu bisa terjadi karena alergen pada ikan ini sangat mirip.

Berbeda pada kasus alergi telur, memasak cenderung tidak menghancurkan alergen ikan.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau