Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/06/2021, 22:34 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Vagina memiliki lapisan tipis yang mengandung cairan untuk memberikan kelembaban.

Kelembaban ini menyediakan lingkungan basa agar sperma dapat bertahan hidup dan melakukan perjalanan untuk reproduksi seksual.

Cairan tersevut juga melumasi dinding vagina, mengurangi gesekan selama hubungan seksual.

Seiring bertambahnya usia wanita, perubahan produksi hormon dapat menyebabkan dinding vagina menipis.

Akibatnya, kelembaban vagina pun berkurang. Hal ini dapat menyebabkan kekeringan pada vagina.

Baca juga: Selain Kehamilan, Ini 5 Penyebab Menstruasi Terlambat

Efek vagina kering

Vagina yang kering dapat menyebabkan ketidaknyamanan di daerah vagina dan panggul. Hal ini juga bisa memicu berbagai kondisi berikut:

  • sensasi terbakar
  • kehilangan minat pada seks
  • nyeri saat berhubungan seksual
  • perdarahan ringan setelah berhubungan
  • rasa sakit
  • infeksi saluran kemih (ISK) yang tidak hilang atau terulang kembali
  • vagina gatal atau menyengat.

Jika tidak diobati, vagina yang kering dapat menyebabkan luka atau keretakan pada jaringan vagina.

Karena itu, para wanita harus segera mencari bantuan medis ketika mengalami hal ini.

Cara mengatasi

Vagina yang kering bisa diatasi dengan penggunaan pelumas atau krim pelembab.

Pelumas dan krim pelembab ini juga dapat mengubah pH vagina, mengurangi kemungkinan terkena infeksi saluran kemih.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com