2. Fibrilasi atrium
Jantung juga dapat berhenti berdetak secara efisien setelah aritmia di bagian atas jantung. Ruang-ruang ini dikenal sebagai atrium (serambi jantung).
Fibrilasi atrium dimulai ketika simpul sinoatrial (SA) tidak mengirimkan impuls listrik yang benar.
Simpul sioatrial terletak di atrium kanan. Ini mengatur seberapa cepat jantung memompa darah.
Ketika impuls listrik masuk ke fibrilasi atrium, ventrikel tidak dapat memompa darah ke tubuh secara efisien.
Baca juga: 13 Penyebab Keringat Dingin, Termasuk Gejala Serangan Jantung?
Kondisi jantung dan faktor kesehatan tertentu dapat meningkatkan risiko henti jantung.
1. Penyakit jantung koroner
Jenis penyakit jantung ini dimulai di arteri koroner. Arteri ini memasok otot jantung itu sendiri.
Ketika arteri jantung tersumbat, jantung tidak menerima darah dan organ vital ini mungkin akan berhenti bekerja dengan benar.
Jika serangan jantung terjadi, sering kali sebagai akibat dari penyakit arteri koroner yang parah.
Serangan jantung dapat memicu fibrilasi ventrikel dan henti jantung mendadak.
Selain itu, serangan jantung dapat meninggalkan jaringan parut di jantung.
Arus pendek listrik di sekitar jaringan parut dapat menyebabkan kelainan pada irama jantung.
Baca juga: 8 Tanda Peringatan Kanker yang Perlu Diwaspadai
3. Jantung membesar (kardiomegali)