Saat Anda keranjingan soda atau minuman manis yang mengandung fruktosa, kinerja hati jadi lebih berat dan mengubah fruktosa jadi lemak.
Sebagian lemak tersebut akan menjadi trigliserida yang mengalir ke darah. Sebagian yang lain menumpuk di hati dan berkembang menjadi fatty liver.
Fruktosa juga dapat meningkatkan risiko penumpukan lemak berbahaya di perut dan organ sekitarnya.
Penumpukan lemak di perut ini bisa memicu perut buncit dan meningkatkan risiko penyakit berbahaya.
Dalam sebuah penelitian selama 10 minggu, 32 orang sehat sengaja diberikan minuman berpemanis fruktosa dan glukosa.
Hasilnya, orang yang minum minuman berpemanis fruktosa mengalami penambahan lemak di perut secara signifikan. Sedangkan orang yang mengonsumsi glukosa mengalami penambahan lemak di kulit.
Baca juga: Waspada, Diam-diam Ada Bahaya Kesehatan di Balik Kriuk-nya Kerupuk
Hormon insulin mendorong glukosa dari aliran darah ke dalam sel tubuh. Tapi, jika Anda hobi minum minuman manis seperti soda, sel tersebut lambat laun kurang sensitif atau resisten terhadap efek insulin.
Dalam kondisi seperti itu, pankreas akhirnya bakal membuat lebih banyak insulin untuk mengeluarkan glukosa dari aliran darah.
Imbasnya, kadar insulin dalam darah melonjak. Kondisi ini dikenal sebagai resistensi insulin. Masalah resistensi insulin erat kaitannya dengan penyakit diabetes tipe 2.
Studi membuktikan, orang yang rutin minum sekaleng soda manis setiap hari lebih rentan terkena penyakit diabetes tipe 2.
Minum soda atau asupan manis lainnya dapat menyebabkan ketagihan. Sebuah penelitian pada tikus menunjukkan, orang yang habis mengonsumsi asupan manis biasanya merasa senang.
Kondisi yang dipengaruhi pelepasan hormon dopamin di otak tak jarang menyebabkan ketagihan.
Orang yang sudah kecanduan gula atau asupan manis biasanya akan sering menghadiahi dirinya sendiri dengan makan atau minum sesuatu yang manis dan tinggi kalori.
Asupan tinggi gula secara tidak langsung membuat orang rentan terkena penyakit jantung karena bisa memicu naiknya gula darah, trigliserida, dan lemak jahat di dalam tubuh.
Selain penyakit jantung, bahaya minuman soda juga dapat meningkatkan risiko penyakit kanker.