Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/06/2021, 19:31 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Minuman soda termasuk jenis asupan yang tidak baik untuk kesehatan karena banyak mengandung gula.

Perlu diketahui, segala jenis asupan tinggi gula seperti soda saat dikonsumsi secara berlebihan bisa berbahaya bagi kesehatan.

Selain soda, minuman manis seperti jus buah dalam kemasan, kopi susu manis, boba, minuman instan juga memiliki risiko sejenis.

Baca juga: Waspada, Konsumsi Teh Boba Berlebihan Picu Berbagai Masalah Kesehatan

Melansir Medical News Today, sekaleng soda tanggung berukuran 12 oz (350 mililiter) mengandung 29,4-42 gram gula, atau setara 7-10 sendok teh gula.

Tak hanya minuman soda biasa saja yang tidak sehat, minuman soda diet juga tak baik bagi tubuh karena mengandung pemanis buatan seperti aspartam atau sakarin.

Penelitian pada 2018 lalu menunjukkan, minum soda diet tidak dapat menurunkan risiko terkena diabetes.

Berikut sejumlah potensi bahaya minuman soda untuk kesehatan yang perlu diwaspadai:

1. Rentan bikin gemuk

Melansir Healthline, minuman soda biasanya diberi gula tambahan berupa sukrosa atau fruktosa.

Ketika dikonsumsi, fruktosa tidak dapat menurunkan hormon rasa lapar ghrelin seperti halnya glukosa biasa. Dengan begitu, ketika minum soda Anda tetap merasa belum kenyang.

Tak pelak, orang tetap makan camilan atau mengonsumsi makanan berat saat minum soda .

Sebuah studi menunjukkan, orang yang minum soda biasanya mengonsumsi kalori lebih banyak 17 persen ketimbang saat tidak minum soda.

Penelitian lain pada anak-anak menungkapkan, anak yang rutin diberikan minuman manis setiap hari risikonya terkena obesitas naik 60 persen.

Maka, jangan heran jika orang yang hobi minum soda atau gemar minum minuman manis biasanya punya berat badan lebih gemuk ketimbang orang yang menjaga asupan gulanya setiap hari.

Baca juga: Milk Tea Brown Sugar Jadi Boba Paling Tidak Sehat, Bagaimana Baiknya?

2. Memicu fatty liver

Jika dikonsumsi berlebihan, minuman soda bisa melemahkan sistem imun.Unsplash/K8 Hjjayrscf Jika dikonsumsi berlebihan, minuman soda bisa melemahkan sistem imun.
Penumpukan gula dalam jumlah besar bisa memicu fatty liver atau penumpukan lemak di hati.

Glukosa dapat dimetabolisme oleh setiap sel di dalam tubuh. Sedangkan pemanis soda yang biasanya berupa fruktosa hanya bisa dimetabolisme oleh hati.

Saat Anda keranjingan soda atau minuman manis yang mengandung fruktosa, kinerja hati jadi lebih berat dan mengubah fruktosa jadi lemak.

Sebagian lemak tersebut akan menjadi trigliserida yang mengalir ke darah. Sebagian yang lain menumpuk di hati dan berkembang menjadi fatty liver.

3. Bikin perut buncit

Fruktosa juga dapat meningkatkan risiko penumpukan lemak berbahaya di perut dan organ sekitarnya.

Penumpukan lemak di perut ini bisa memicu perut buncit dan meningkatkan risiko penyakit berbahaya.

Dalam sebuah penelitian selama 10 minggu, 32 orang sehat sengaja diberikan minuman berpemanis fruktosa dan glukosa.

Hasilnya, orang yang minum minuman berpemanis fruktosa mengalami penambahan lemak di perut secara signifikan. Sedangkan orang yang mengonsumsi glukosa mengalami penambahan lemak di kulit.

Baca juga: Waspada, Diam-diam Ada Bahaya Kesehatan di Balik Kriuk-nya Kerupuk

4. Menyebabkan resistensi insulin dan diabetes tipe 2

-shutterstock -
Hormon insulin mendorong glukosa dari aliran darah ke dalam sel tubuh. Tapi, jika Anda hobi minum minuman manis seperti soda, sel tersebut lambat laun kurang sensitif atau resisten terhadap efek insulin.

Dalam kondisi seperti itu, pankreas akhirnya bakal membuat lebih banyak insulin untuk mengeluarkan glukosa dari aliran darah.
Imbasnya, kadar insulin dalam darah melonjak. Kondisi ini dikenal sebagai resistensi insulin. Masalah resistensi insulin erat kaitannya dengan penyakit diabetes tipe 2.

Studi membuktikan, orang yang rutin minum sekaleng soda manis setiap hari lebih rentan terkena penyakit diabetes tipe 2.

5. Bikin ketagihan

Minum soda atau asupan manis lainnya dapat menyebabkan ketagihan. Sebuah penelitian pada tikus menunjukkan, orang yang habis mengonsumsi asupan manis biasanya merasa senang.

Kondisi yang dipengaruhi pelepasan hormon dopamin di otak tak jarang menyebabkan ketagihan.

Orang yang sudah kecanduan gula atau asupan manis biasanya akan sering menghadiahi dirinya sendiri dengan makan atau minum sesuatu yang manis dan tinggi kalori.

6. Meningkatkan risiko penyakit kronis

Ilustrasi minum soda Ilustrasi minum soda
Seperti disinggung di atas, kebiasaan mengonsumsi asupan tinggi gula seperti soda dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti jantung dan kanker.

Asupan tinggi gula secara tidak langsung membuat orang rentan terkena penyakit jantung karena bisa memicu naiknya gula darah, trigliserida, dan lemak jahat di dalam tubuh.

Selain penyakit jantung, bahaya minuman soda juga dapat meningkatkan risiko penyakit kanker.

Studi yang melibatkan 60.000 orang dewasa menemukan, orang yang minum lebih dari dua kaleng soda manis per minggu berisiko terkena kanker pankreas 87 persen lebih tinggi ketimbang kalangan bukan peminum soda.

Studi lain pada wanita pascamenopause juga menyimpulkan, peminum soda lebih berisiko terkena kanker endometrium.

Baca juga: Ahli Gizi Ingatkan Bahaya Frozen Food buat Anak

7. Merusak gigi

Bahaya minuman soda yang perlu diwaspadai lainnya yakni merusak kesehatan gigi.

Soda mengandung asam fosfat dan karbonat. Asam tersebut menciptakan lingkungan asam di mulut, sehingga bisa merusak gigi.

Selain lingkungan asam, kandungan gula dalam soda juga bisa makin memperparah masalah kesehatan gigi dan mulut.

8. Meningkatkan risiko asam urat

Sejumlah penelitian observasional membuktikan, bahaya minuman soda terbukti bisa meningkatkan risiko asam urat.

Asam urat ditandai dengan peradangan dan nyeri pada persendian, terutama di jempol kaki.

Demi meminimalkan risiko kesehatan pada minuman soda, ada baiknya Anda cukup sesekali atau menghindari minuman seperti ini.

Cukupi kebutuhan cairan setiap hari dengan minum air putih setidaknya delapan gelas. Atau, tambahkan asupan cairan dari buah kaya air seperti semangka, melon, pepaya, pir, dan sebagainya.

Baca juga: Berapa Kalori Gorengan seperti Tahu Isi, Tempe, Bakwan, Pisang Goreng?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau