Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Gangguan Kecemasan: Gejala, Penyebab, dan Penanganannya

Kompas.com - 28/06/2021, 18:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.com - Kecemasan dapat terjadi ketika seseorang takut bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi.

Merangkum dari Medical News Today, kondisi ini merupakan istilah non-medis yang mengacu pada perasaan takut atau khawatir yang sering berhubungan dengan masalah atau perhatian tertentu.

Kecemasan telah dikaitkan dengan stres.

Selain perasaan takut dan khawatir, sering kali melibatkan gejala fisik, seperti ketegangan otot.

Berbeda dengan serangan panik, kecemasan sering berhubungan dengan peristiwa atau situasi tertentu meskipun hal ini tidak selalu terjadi.

Baca juga: Dampak Perselingkuhan bagi Kesehatan Mental

Sementara itu, serangan panik dapat terjadi tanpa pemicu yang dapat ditentukan dan gejalanya jauh lebih parah daripada gejala kecemasan.

Namun, jika tingkat stres dan kecemasan berlanjut untuk waktu yang lama, masalah lebih lanjut dapat berkembang.

Gejala gangguan kecemasan

Secara umum, gejala kecemasan dibagi menjadi dua, yakni gejala mental dan gejala fisik.

Berikut ini beberapa gejala mental yang mungkin muncul saat seseorang mengalami kecemasan.

  • khawatir
  • kegelisahan
  • masalah tidur
  • kesulitan berkonsentrasi
  • sifat lekas marah
  • kesedihan
  • merasakan tekanan dan tergesa-gesa

Baca juga: 5 Kata Toxic Positivy yang Berbahaya untuk Kesehatan Mental

Di samping itu, berikut ini beberapa gejala fisik yang biasanya muncul.

  • perubahan detak jantung
  • ketegangan di kepala atau leher
  • sakit kepala
  • mual atau diare
  • berkeringat
  • mulut kering
  • sesak di tenggorokan dan kesulitan bernafas
  • gemetar atau gemetar
  • merasa lemah

Tidak setiap kasus kecemasan akan mencakup semua gejala ini.

Kecemasan bisa ringan, sedang, atau berat, tergantung pada pemicunya dan bagaimana orang tersebut bereaksi terhadapnya.

Menghadapi pemeriksaan, misalnya, beberapa orang mungkin merasa agak khawatir, sementara yang lain mungkin mengalami semua gejala di atas.

Biasanya, ketika bahaya yang dirasakan berlalu, gejalanya hilang.

Kecemasan yang berlangsung lama atau dipicu oleh peristiwa tertentu mungkin merupakan tanda gangguan lain, seperti gangguan kecemasan sosial.

Baca juga: Gangguan Kesehatan Mental Pascamelahirkan Sering Intai Banyak Wanita

Penyebab gangguan kecemasan

Kecemasan sering kali diakibatkan oleh stres atau perasaan kewalahan.

Beberapa penyebab umum kecemasan meliputi beberapa hal berikut.

  • tekanan pekerjaan
  • tekanan keuangan
  • masalah keluarga atau hubungan
  • perceraian, perpisahan, atau kehilangan
  • kekhawatiran tentang menjadi orang tua atau menjadi pengasuh
  • masalah mengatasi masalah administratif atau teknologi
  • mengubah situasi kehidupan, seperti pindah rumah atau berganti pekerjaan
  • berkurangnya mobilitas atau fungsi fisik
  • hilangnya fungsi mental, misalnya, memori jangka pendek
  • memiliki diagnosis kondisi kesehatan kronis, seperti multiple sclerosis (MS), diabetes , dan lain-lain

Baca juga: 10 Tanda Patah Hati Mengusik Kesehatan Mental dan Fisik

Kondisi ini juga dapat dikaitkan dengan faktor atau kondisi kesehatan lain, seperti beberapa hal berikut.

  • fobia sosial
  • gangguan obsesif-kompulsif (OCD)
  • gangguan stres pascatrauma (PTSD)
  • faktor genetik
  • stres besar atau kerentanan terhadap stres
  • perubahan di otak
  • riwayat penyalahgunaan obat atau alkohol
  • penggunaan kafein berlebihan
  • penggunaan beberapa obat
  • pengalaman traumatis baru-baru ini atau masa lalu

Jenis gangguan kecemasan

Ada beberapa gangguan kecemasan yang bisa diklasifikasikan.

Masing-masing memiliki jenis gejala berbeda yang dalam beberapa kasus dapat dipicu oleh situasi tertentu.

Baca juga: Demi Kesehatan Fisik dan Mental, Berikut 5 Cara Redakan Stres

Berikut jenis gangguan kecemasan yang ada.

  • Gangguan panik (PD): Kondisi ini melibatkan setidaknya dua serangan panik disertai dengan rasa takut terus-menerus akan serangan di masa depan. Orang dengan gangguan panik mungkin kehilangan pekerjaan, menolak untuk bepergian atau meninggalkan rumah mereka, dan sepenuhnya menghindari apa pun yang mereka yakini akan memicu serangan kecemasan.
  • Gangguan kecemasan umum (GAD): Kondisi ini merupakan keadaan khawatir yang konstan tentang sejumlah peristiwa atau aktivitas dalam kehidupan seseorang.
  • Gangguan fobia: Kondisi ini menampilkan ketakutan yang melumpuhkan dan tidak rasional terhadap suatu objek atau situasi, misalnya, ketakutan akan laba-laba atau ruang terbuka (klaustrofobia). Kebanyakan orang dewasa dengan gangguan fobia menyadari bahwa ketakutan mereka tidak rasional.
  • Gangguan obsesif-kompulsif (OCD): Kondisi ini ditandai dengan pikiran berulang yang tidak diinginkan (obsesi) dan perilaku (kompulsi).

Penanganan gangguan kecemasan

Karena dikaitkan dengan stres, gangguan kecemasan terkadang bisa ditangani dengan mengelola stres.

Seseorang bisa mencoba hal baru, melakukan olahraga, atau melakukan latihan meditasi untuk mengelola stres yang dialami.

Selain itu, dalam tingkat tertentu, dokter biasanya akan merekomendasikan beberapa penanganan lain.

Baca juga: 5 Manfaat Bermain Puzzle untuk Kesehatan Mental

Dilansir dari studi berjudul “Anxiety disorders: A blended treatment approach”, pilihan pengobatan untuk kecemasan dan masalah terkait adalah sebagai berikut.

  • terapi perilaku kognitif ( CBT )
  • obat-obatan, seperti beberapa jenis antidepresan
  • kelompok pendukung untuk orang-orang dengan kondisi tertentu

Siapa pun yang merasa kewalahan oleh stres atau kecemasan harus menemui profesional kesehatan untuk meminta nasihat.

Mendapatkan bantuan lebih awal dapat membantu mencegah timbulnya masalah lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com